Pontianak, triggernetmedia.com – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) melalui Lanud Supadio dan Pemerintah Kota Pontianak bersinergi untuk membangun dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makanan Bergizi Gratis bagi pelajar di Kota Pontianak. Program ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas.
Komandan Lanud Supadio, Marsekal Pertama TNI Sidik Setiyono menyatakan, pembangunan dapur SPPG ini merupakan bagian dari sinergi antara TNI AU dan pemerintah daerah.
“Sebagai kepanjangan tangan dari TNI AU, kami mendukung penuh program pemerintah, salah satunya program makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah,” ujarnya.
Manfaat Program
Program Makanan Bergizi Gratis ini akan melayani sekitar 126.400 siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Di Kota Pontianak, pembangunan SPPG ini diharapkan menjadi bentuk kontribusi nyata TNI AU di tengah masyarakat, serta mempererat hubungan antara institusi militer dengan warga Pontianak.
“Semoga pembangunan ini memberi manfaat langsung bagi masyarakat dan menjadi kebanggaan kita bersama,” imbuh Danlanud.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, menyatakan komitmen penuh Pemerintah Kota Pontianak dalam mendukung program nasional penyediaan makanan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah melalui pembangunan dapur gizi di berbagai titik.
Hingga saat ini, total 20 dapur telah direncanakan di Kota Pontianak, dengan 12 di antaranya sudah beroperasi. Program ini ditujukan untuk melayani sekitar 126.400 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga pondok pesantren dan madrasah.
“Pemerintah Kota Pontianak telah meminjamkan empat lokasi lahan kepada Badan Gizi Nasional untuk pembangunan dapur baru, yang sebelumnya telah kami MoU-kan saat kunjungan Kepala Badan Gizi Nasional,” tuturnya.
Menurutnya, dapur yang berasal dari bangunan eks restoran atau bangunan lama lebih cepat dioperasikan karena hanya memerlukan renovasi interior. Ia menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang harus didukung bersama.
“Dampak positifnya luar biasa, tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga bagi ibu rumah tangga dan petani lokal. Setiap dapur mempekerjakan sekitar 25 sampai 30 ibu-ibu rumah tangga selama 24 hari kerja dan ini juga meningkatkan pendapatan bagi masyarakat,” jelasnya.
Selain membuka lapangan kerja, program ini juga memberi peluang bagi masyarakat untuk terlibat dalam rantai pasok bahan makanan.
“Kalau menunya telur, satu anak satu butir, berarti sehari kita butuh 126.000 butir telur. Ini bisa disuplai dari peternak lokal,” terangnya.
Edi juga mengungkapkan bahwa meskipun pemerintah kota telah menyiapkan anggaran pendukung, seluruh pembiayaan program ditanggung oleh pemerintah pusat melalui APBN. Kendati demikian, pihaknya tetap akan memberikan dukungan, khususnya dalam hal infrastruktur penunjang seperti akses jalan ke dapur-dapur tersebut.
“Kalau jalan di sekitar dapur seperti Imam Bonjol atau Budi Karya padat, kita siap bantu percepat pelebaran atau perbaikan jalannya agar distribusi lancar,” sebutnya.
Wali Kota Edi Kamtono menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya TNI, yang turut andil dalam pembangunan dapur gizi ini. Ia optimistis pelaksanaan proyek dapat selesai tepat waktu dan berjalan sesuai rencana.
“Mudah-mudahan program ini berjalan sukses dan membawa manfaat luas bagi masyarakat,” tutupnya.