banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600
EkonomiHeadlineMaritimNasionalNews

Optimisme Dunia Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemi

×

Optimisme Dunia Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemi

Sebarkan artikel ini
Promosi wisata Indonesia.

triggernetmedia.com – Pandemi Covid-19 yang menghantam dunia berimbas pada dunia pariwisata Indonesia. Terjadi penurunan pendapatan sektor pariwisata sekira Rp 59,1 triliun sampai Rp 86 triliun. Padahal, sektor pariwisata selama ini memiliki kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB), sekitar 5,5 persen dari total Rp 280 triliun PDB. Di sisi lain, sektor pariwisata juga menyerap hingga 10 persen angkatan kerja dari 12,7 juta angkatan kerja.

“Pariwisata menjadi sektor paling terdampak wabah pandemi Covid-19, makanya kita harus gercep, geber, dan gaspol, Tak ada jalan lain selain ikut upaya penerapan CHSE atau K4 dalam setiap aspek wisata ekonomi parekraf,” kata Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, seperti dikutip dari Antara.

Gercep menurut Sandiaga adalah bergerak cepat, sementara geber adalah bergerak bersama-sama, memanfaatkan semua potensi untuk membangkitkan dan mempertahankan industri pariwisata. Sementara Gaspol adalah menggarap semua potensi lapangan pekerjaan yang ada.

Meski demikian, Sandiaga menyadari betul bahwa perlu adanya pemulihan yang seimbang dan simultan antara kesehatan dan persiapan bangkitnya ekonomi pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai bagian dari pilar ekonomi untuk melanjutkan ekonomi nasional.

Sejak diangkat Presiden Jokowi, Sandiaga Uno mendapat amanat khusus untuk fokus mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di lima destinasi super prioritas Indonesia, yakni Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Salah satu strategi yang dilakukan Sandiaga dalam melaksanakan tugasnya adalah dengan melakukan inovasi, adaptasi dan kolaborasi.

Strategi inovasi dilakukan dengan pendekatan big data untuk memetakan potensi dan menguatkan berbagai aspek pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Inovasi juga akan menjadi dasar bagi pengembangan destinasi super prioritas dalam satu tahun yang meliputi kuliner, busana, tarian, hingga infrastruktur.

 

Selama pandemi Covid-19, pihaknya juga melanjutkan program adaptasi Wishnutama yang mendorong seluruh pelaku pariwisata melakukan adaptasi dengan memenuhi syarat protokol Cleanliness, Healthy, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) atau memenuhi dari segi Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Keberlanjutan Lingkungan (K4).

Bahkan Sandiaga juga dikabarkan akan segera pindah kantor ke Bali memantau perkembangan pariwisata di daerah tersebut.

“Dalam waktu dekat, Mas Mentri akan berkantor di Bali untuk memantau perkembangan pariwisata dari waktu ke waktu,” Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I, Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu.

 

Bali, dikatakan, ibarat ibu kota pariwisata Indonesia, sehingga menjadi tolak ukur bangkitnya pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, dan perlu dipantau secara seksama.

 

Tren Pariwisata Domestik 2021
Busyra Oryza, Corporate Communications Manager, Pegipegi, mengaku optimistis dengan perkembangan pariwisata domestik pada tahun 2021.

“Travel domestik akan cepat pulih serta tren staycation akan semakin meningkat. Beberapa faktor yang akan membuat kepercayaan publik kembali lagi untuk traveling adalah dengan angka penyebaran Covid-19 dapat melandai, vaksin yang mulai terdistribusi, serta penerapan protokol kesehatan di tempat wisata dan hotel,” katanya.

Senada dengan Pegipegi, Traveloka memprediksi staycation tetap akan jadi tren wisata di tahun 2021. Selain itu, perjalanan menggunakan kendaraan sendiri, roadtrip, juga akan menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan perjalanan wisata.

Tersedianya vaksin Covid-19 di Indonesia juga diprediksi jadi pendorong kepopuleran destinasi luar kota tahun ini.

 

Inovasi Meningkatkan Pariwisata Indonesia
Optimis dunia pariwisata Indonesia bangkit, berbagai pihak pun mulai berbenah diri, termasuk platform pemesanan tiket online.

“Kami berkolaborasi dengan banyak stakeholder seperti partner hotel dan maskapai untuk memastikan keamanan dan kebersihan serta penerapan protokol kesehatan agar dapat meningkatkan kepercayaan publik untuk berpergian secara aman,” kata Busyra.

 

Busyra mencontohkan, Pegipegi telah memiliki fitur filter Clean & Safe untuk memudahkan pelanggan untuk mencari hotel/akomodasi yang telah menerapkan protokol kesehatan.

Sementara Traveloka, telah meluncurkan sejumlah inovasi di antaranya OnlineXperience yang menawarkan lebih dari 100 sesi unik yang dirancang untuk mendorong pengguna agar tetap menikmati waktu luang di rumah bersama keluarga yang sudah digunakan oleh lebih dari 100.000 pengguna.

Traveloka Eats Delivery yang diluncurkan di Oktober 2020, menghadirkan layanan antar makanan dari lebih dari 200 restoran favorit ke rumah pengguna. Kemudian, Traveloka juga meluncurkan produk terbarunya, Traveloka Covid-19 Test yang dapat diakses melalui Traveloka Xperience untuk membantu pengguna melakukan uji tes polymerase chain reaction (PCR) dan rapid test.

 

Selain inovasi tersebut, Traveloka juga meluncurkan kampanye Clean Partners demi membantu para mitra untuk menerapkan protokol kesehatan dan membantu pengguna saat menentukan pilihannya.

Dengan berbagai inovasi tersebut, dan seiring dengan pemberian vaksin Covid-19 secara bertahap kepada masyarakat, pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat, roda pariwisata Indonesia diharapkan dapat dijalankan kembali dengan semangat baru, di mana target yang dibidik adalah wisatawan dari negeri sendiri.

 

Sumber : Suara.com

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *