triggernetmedia.com – Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengaku prihatin dengan kondisi kabut asap akibat dampak karhutla yang meluas hingga pelaksanaan Salat Idul Adha 1440 Hijriyah di Kota Pontianak pada Minggu (11/8) diselimuti kabut asap.
“Berdasarkan hasil pantauan alat pemantau kualitas udara di Pontianak Tenggara, sejak Minggu pukul 07.00 WIB pagi tadi menunjukkan bahwa kualitas udara melampau ambang batas di angka 240 dan masuk kategori tidak sehat,” bebernya.
Edi menyebut, angka tersebut masih bersifat fluktuatif. Tidak menutup kemungkinan akan menurun apabila tertiup angin.
“Saya menghimbau kepada warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah karena kondisi udara yang masih diselimuti asap,” ujarnya usai melaksanakan Salat Idul Adha 1440 Hijriyah di halaman depan Kantor Wali Kota Pontianak.
Masyarakat, lanjut Edi, mereka yang kerap beraktivitas di luar diimbau untuk mengenakan masker. Selain itu, ia meminta warga menghemat penggunaan air bersih, karena kadar garam Sungai Kapuas sudah berada di atas ambang batas, yakni mencapai 600 miligram per liter.
“Berkaitan dengan aktivitas belajar mengajar siswa sekolah, Pemkot akan memantau perkembangan kondisi udara. Sebab, kondisi asap masih belum stabil antara pagi, siang dan malam,” ujarnya.
“Kita akan lihat, kalau seandainya pada pagi hari kondisi asap sangat pekat, mungkin jam belajar kita mundurkan tanpa meliburkan siswa sehingga aktivitas belajar mengajar tetap berjalan,” timpalnya lagi.
Edi menyatakan, pihaknya juga akan mengurangi jam belajar siswa sekolah bila kondisi udara masih diselimuti asap. Namun apabila kualitas udara sudah masuk kategori sangat tidak sehat, maka aktivitas belajar mengajar siswa di sekolah akan diliburkan.
“Harapan kita mudah-mudahan tidak berdampak pada aktivitas pendidikan karena sangat merugikan kita semua,” ujar Edi.
Edi menegaskan, sebagian besar asap yang menyelimuti udara di Kota Pontianak berasal dari daerah sekitar atau dari luar wilayah Kota Pontianak.
Pantauan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak, lanjutnya, bahwa kebakaran lahan di Kota Pontianak hanya terjadi di beberapa titik dan tidak besar. Kebakaran lahan yang terjadi itu sudah dilakukan pemadaman.
“Sebagian besar asap ini kiriman dari daerah lain, harapan kita tidak ada kebakaran lahan lagi,” pungkasnya.
Jim I Ariz