banner 120x600 banner 120x600
HeadlineKilas KalbarPontianak

Pembangkit PLN Raih 2 Anugerah PROPER Emas dan 16 PROPER Hijau

×

Pembangkit PLN Raih 2 Anugerah PROPER Emas dan 16 PROPER Hijau

Sebarkan artikel ini

JAKARTA (triggernetmedia.com) – PT. PLN (Persero) melalui anak perusahaan PT. Indonesia Power (IP) dan PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB) berhasil meraih PROPER Emas dalam ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutahan (KLHK) Tahun 2018.

Anugerah PROPER Emas bagi PT. PLN itu diraih oleh PLTDG Pesanggaran, yang dikelola oleh IP dan PLTU Paiton yang dikelola oleh PJB.

Selain itu, 16 pembangkit PLN lainnya yang dikelola oleh PT. PLN, IP dan PJB meraih PROPER Hijau pada ajang penghargaan tersebut.

Penganugerahan dilakukan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kepada dunia usaha yang meraih PROPER Emas dan Hijau di Jakarta, pada Kamis (27/12).

Adapun 16 pembangkit PLN Group yang mendapat PROPER Hijau, antara lain PLTU Tanjung Jati B yang dikelola sendiri oleh PLN (Holding); PLTP Kamojang, PLTGU Cilegon, PLTG Gilimanuk, PLTGU Tambak Lorok, PLTG/U Grati, PLTP Gunung Salak, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Banten 2 Labuan, PLTU Banten 3 Lontar, PLTG/U Priok, PLTU Suralaya yang dikelola oleh IP; serta PLTU Paiton Baru unit 9, PLTU Rembang, PLTGU Muara Karang, PLTGU Gresik yang dikelola oleh PJB.

Tahun ini sebanyak 100 unit PLN Group menjadi peserta PROPER. Dari tahun ke tahun PLN Group mampu meningkatkan pencapaian peringkat PROPER Emas dan Hijau.

Selain kedua PROPER tersebut, sebanyak 82 unit PLN Group juga menyumbangkan PROPER Biru.

PROPER Emas menjadi penghargaan tertinggi dari penilaian sebagai bukti upaya berkelanjutan perusahaan dalam bidang lingkungan, melakukan inovasi dalam aspek pemberdayaan sumber daya serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, yang artinya perusahaan telah menerapkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dan berkesinambungan.

Sedangkan, PROPER Hijau artinya perusahaan tersebut tidak hanya taat, tetapi melebihi ketaataan terhadap peraturan perundangan baik dalam hal penerapan sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recyle) limbah padat non B3, pengurangan pencemaran udara dan emisi gas rumah kaca, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air, perlindungan keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat.

Menteri LHK Siti Nurbaya dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa PROPER bertujuan untuk mendorong perusahaan taat dalam lingkungan hidup dengan memperbaiki kinerja lingkungan hidup secara berkelanjutan melalui penerapan sumber daya, penurunan dampak lingkungan, dan perlindungan keanekaragaman hayati serta perusahaan harus mampu melakukan bisnis yang bertanggung jawab sosial dan beretika melalui pemberdayaan masyarakat.

“Peran dunia usaha dalam berkolaborasi membangun ekonomi dan lingkungan secara harmonis sangat penting yang dapat dilakukan dengan cara mempertahankan komunikasi dengan sebaik-baiknya untuk tercapai keseimbangan,” ujar Menteri LKH Siti Nurbaya.

Sementara, PT. PLN menyatakan prestasi yang diperoleh itu merupakan hasil dari upaya kolaborasi yang apik antara korporasi dengan masyarakat.

“Bagi kami PROPER Emas dan Hijau dari KLHK ini penting sebagai legitimasi bahwa pengelolaan lingkungan yang dilakukan PT. PLN bersama anak perusahaannya sudah sesuai yang digariskan pemerintah, bahkan melebihi dari yang dipersyaratkan serta berhasil menciptakan keunggulan lingkungan dan bertanggung jawab terhadap masyarakat,” ujar Direktur Human Capital Management PT. PLN, Muhamad Ali.

Muhamad Ali menambahkan bahwa pencapaian tersebut adalah hal yang membanggakan.

“Sekaligus menunjukkan komitmen kuat dari korporasi untuk senantiasa menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik dengan aman, bersih, hijau, andal, dan efisien,” ucapnya.

Direktur Utama PT. PJB, Iwan Agung Firstantara, menyampaikan bahwa PROPER Emas yang diperoleh PLTU Paiton adalah sinergi yang berkelanjutan antara korporasi dengan masyarakat di sekitar wilayah pembangkit.

“Alhamdulillah PLTU Paiton memperoleh PROPER Emas dua kali berturut-turut. Hal ini juga karena sinergi antara pembangkit, masyarakat dan alam tergambar jelas pada kondisi lingkungan sekitar PLTU Paiton 1-2. Terumbu karang yang hanya sekitar 750 meter dari bibir pantai PLTU tetap terawat dan menjadi destinasi wisata baru yang menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat Desa Binor dan sekitarnya,” katanya.

Iwan menyebut berkat upaya pemberdayaan dan edukasi yang dilakukan PT. PJB UP Paiton, kesadaran menjaga kelestarian lingkungan dan keberlangsungan ekosistem telah menjadi budaya baru di lingkungan masyarakat.

“Salah satunya nelayan, yang telah menggunakan metode baru yang lebih ramah lingkungan, sehingga dapat menjamin keberlangsungan populasi ikan dan kelestarian keaneka ragaman hayati laut,” jelas Iwan.

Pada Penganugerahan itu Indonesia Power memperoleh PROPER Emas. Indonesia Power dinilai mampu mengedepankan aspek continuous improvement dan inovasi dalam segala hal sehingga melebihi dari yang dipersyaratkan oleh pemerintah.

Direktur PT. Indonesia Power Sripeni Inten Cahyani menyatakan bahwa program unggulan CSR PLTDG Pesanggaran menjadi salah satu upaya terbaik dalam peraihan penghargaan tersebut.

“Program unggulan CSR Indonesia Power adalah program TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) yang memberdayakan masyarakat sekitar untuk mengolah sampah menjadi “pellet” yang bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar kompor untuk memasak, bahkan ke depannya bisa dimanfaatkan untuk campuran batubara low rank sebagai energi primer pembangkit listrik. Selain TOSS juga terdapat program unggulan CSR Indonesia Power lainnya, yaitu Program pengembangan Serati Banten Yadnya Santhi, Penangkaran Tukik pantai Saba, Konservasi Lembu Putih Taro,” ujar Sri.

Pewarta : Hendra/Humas PT. PLN UIW Kalbar
Editor : Arizbroadcaster

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *