banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600
HeadlineKetapangKilas Kalbar

Pemkab Ketapang Diminta Tegakkan Aturan dan Awasi Elpiji Sesuai HET

×

Pemkab Ketapang Diminta Tegakkan Aturan dan Awasi Elpiji Sesuai HET

Sebarkan artikel ini

KETAPANG (triggernetmedia.com) – Persoalan mahalnya gas elpiji ukuran 3kg seolah tak berujung. Sebab, hingga kini harga eceran gas 3kg di Kota Ketapang sudah tembus pada kisaran Rp30-35 ribu ditingkat pengecer.

Sima (40) warga Kelurahan Kantor, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang mengeluhkan hal tersebut.

“Makin hari makin sulit untuk mendapatkan elpiji 3 kilogram, sekalipun ada dijual pengecernya dengan harga mahal sekali,” ungkapnya, Kamis (27/12).

Sima mengaku sudah beberapa kali membeli elpiji 3kg dengan harga Rp35 ribu pertabung di toko-toko eceran yang ada. Harga tersebut diakui sangat membebankan.

“Kita sebagai masyarakat kecil merasa terbebani dengan mahalnya harga elpiji subsidi disiini. Kita bingung kenapa seperti ini padahal harga standar telah ditetapkan pemerintah, tetapi kenapa masih ada yang berani jual mahal, apakah tidak dilakukan pengawasan atau pemberian sanksi yang tegas,” ujarnya.

Sementara, Tio (32) satu diantara penjaga warung kopi di Kelurahan Sampit, mengeluhkan hal yang sama, ia mengaku membeli elpiji ukuran 3kg dengan harga Rp33 ribu pertabungnya.

“Tidak tahu kenapa jadi harga jualnya di eceran mahal sekali, kita berharap pihak-pihak terkait bisa menyoroti dan menyikapi hal ini,” ucapnya.

Tio meminta agar aparat hukum dapat bertindak menyelidiki kondisi elpiji saat ini, karena dirinya menduga ada hal-hal tidak beres sehingga harga elpiji bisa melambung tinggi tembus dikisaran Rp33-35rb pertabung.

Sementara, Ketua Hiswana Migas Ketapang, Yusman menyatakan dari pantauan pihaknya sampai saat ini penyaluran elpiji 3kg diwilayah Ketapang masih berjalan secara normal.

“Penyaluran semua normal dari SPBE ke agen kemudian agen ke pangkalan setiap hari berjalan seperti biasa,” jelasnya.

Yusman mengatakan sejauh ini pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah ada persoalan susahnya masyarakat mendapatkan gas atau harga gas melebihi HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Sampai saat ini penyaluran dan stok gas elpiji di Ketapang masih normal dengan HET ditingkat pangkalan 16.500 rupiah pertabung,” kata Yusman.

Mengenai harga melambung tinggi ditingkat pengecer, sebut Yusman, hal itu tidak dapat diprediksikan, karena pengawasan Hiswana Migas hanya ditingkat agen kemudian pangkalan.

“Kita selalu tekankan kepada pihak para pihak di pangkalan untuk mengimbau pengecer agar tidak menjual harga lebih mahal,” jelasnya.

Yusman berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Ketapang melalui Satpol PP selaku penegak aturan untuk dapat melakukan pengawasan dan menindaklanjuti informasi mengenai toko-toko atau pengecer yang menjual harga melebihi HET yang telah ditentukan.

“Sebenarnya HET itu sudah ditetapkan Pemerintah, jadi Satpol PP selaku penegak kebijakan atau peraturan Pemerintah daerah harus mengawasi ini agar bisa meminimalisir pengecer yang ingin meraup keuntungan banyak dengan menjual gas secara mahal,” ujarnya.

Selain itu, sebut Yusman, hal-hal negatif yang memungkinkan sehingga menyebabkan elipiji 3kg susah didapat, seperti ada oknum yang menimbun kemudian membawa elpiji ke pedalaman dengan dalih harga jual yang jauh lebih tinggi juga memungkinkan terjadi.

“Itu bisa saja terjadi, makanya pengawasan secara bersama penting kita lakukan,” kata Yusman.

Pewarta : Jhon
Editor : Arizbroadcaster

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *