Beredar rekaman suara yang diatasnamakan Duta Besar Arab Saudi, Osama Muhammad Al Shuhaibi, meminta maaf kepada Nahdlatul Ulama, Senin (10/12). Rekaman berdurasi singkat tersebut disampaikan kepada putri Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid.
Adapun isi dari rekaman tersebut adalah sebagai berikut.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya. Saya cinta rakyat Indonesia. Saya menghargai NU, Muhammadiyah, dan semua organisasi Islam. Seseorang mencoba menghancurkan hubungan baik antara saya dengan Nahdlatul Ulama. Antara saya dan rakyat Indonesia. Sampaikan salam hangat kepada saudari saya. Insyaallah saya akan kembali minggu depan untuk menyelesaikan semuanya.”
“Kita maafkan. Kita saling memaafkan. Ini yang diajarkan oleh agama. Ini yang diteladankan sang junjungan, Nabi Muhammad SAW Shollu’alannabiy,” tulis Yaqut di akun Facebooknya.
Sebelumnya Osama menulis di akun Twitter pribadinya, reuni 212 merupakan reaksi keras terhadap aksi pembakaran bendera tauhid-yang diduga bendera HTI (organisasi terlarang di Indonesia-oleh kelompok sesat.
Ketua Umum PBNU Said Aqil menyebut pihaknya merasa dihina dengan pernyataan Osama tersebut.
“Karena ini jelas-jelas kesalahan atau tidak mengerti etika diplomasi,” kata Said Aqil di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (3/12).
Pihak PBNU lebih lanjut menegaskan, masalah terkait bendera tauhid sudah selesai. Pembakar menganggap bendera tersebut adalah milik HTI. Meski, kemudian informasi menyebut itu merupakan bendera tauhid.
Sumber: Kumparan.com