triggernetmedia.com – BPBD Kabupaten Ketapang merilis, kekinian, sebanyak 1.700 rumah warga di Kecamatan Sandai terendam banjir. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan dan mengutamakan keselamatan ditengah intensitas curah hujan tinggi hingga terdampak banjir.
“Ada tujuh desa di Kecamatan Sandai sejauh ini yang kami data, rumah yang terendam sekitar 1.700 an,” kata Kepala BPBD Kabupaten Ketapang, Yunifar Purwantoro, Sabtu (6/11/2021) sore.
Yunifar menyatakan, debit air cukup tinggi, menggenangi pemukinan warga, dan sudah masuk ke dalam rumah warga mulai 40 hingga 80 sentimeter. Namun, sebagian besar warga masih memilih untuk bertahan di rumah dan sebagia warga lainnya mengungsi ke rumah kerabatnya masing-masing.
“Kalau hulu Menyumbung, (Hulu Sungai) hujan lebat lagi, bisa bertambah rumah warga yang terendam, tapi kalau Menyumbung tidak terjadi hujan bisa agak aman,” ujarnya.
Selain di Kecamatan Sandai, sambungnya, banjir juga masih merendam sejumlah desa di Kecamatan Nanga Tayap dan Kecamatan Muara Pawan. Namun sejauh ini di Kecamatan Sandai merupakan wilayah terdampak parah akibat banjir.
“Tak hanya merendam pemukiman, banjir juga merendam fasilitas umum hingga memutus jalan. Meksi demikian belum ada laporan korban meninggal akibat bencana tersebut,” jelas Yunifar.
“Status kita tanggap darurat, ketika status sudah dinaikkan, kita bisa mengambil dari stok pangan daerah yang ada di Ketahanan Pangan, mungkin nanti juga bisa bekerja sama dengan dinas sosial selain juga dana yang tersedia di BPBD tentunya untuk menyalurkan bantuan ke masyarakat,” jelasnya lagi.
Yunifar menambahkan, setelah rampung melakukan pendataan, Pemerintah Kabupaten Ketapang melalui BPBD akan segara menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak. Paling lama Senin atau Selasa pihaknya bisa memberikan bantuan tersebut.
“Tapi justru saya maunya Sabtu ini, kami masih menyiapkan segala sesuatunya. Untuk Sandai saja delapan sampai sembilan ton beras pasti itu,” katanya.
Pewarta : Jhon
Editor : Ariz