banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Tinjau Posko Korban Kecelakaan Kapal Laut, Sutarmidji Harap Masih Ada Korban Selamat

Gubernur Kalbar H. Sutarmidji, meninjau posko korban kecelakaan kapal di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Pontianak, Sabtu (17/7/2021).
banner 120x600

triggernetmedia.com – Gubernur Kalbar H. Sutarmidji, meninjau posko korban kecelakaan kapal di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Pontianak, Sabtu (17/7/2021).

Sebelumnya, Kantor Search and Rescue (SAR) Pontianak, masih mencari 52 anak buah kapal (ABK) dari 14 kapal nelayan nahas tenggelam terdampak cuaca buruk pada Selasa (13/7/2021) malam, dan Rabu (15/7/2021) pagi.

Kekinian, sebanyak 4 orang berhasil ditemukan petugas dalam kondisi meninggal dunia.

Sebelumnya, Basarnas Kalbar, pada Rabu (14/7/2021) mendapatkan laporan terjadinya kecelakaan yang dialami 14 Kapal Motor nelayan di tiga lokasi secara bersamaan, akibat cuaca buruk. Peristiwa ini mengakibatkan 56 orang ABK hilang, 4 orang di antaranya ditemukan meninggal, dan 81 ABK selamat.

Disela meninjau Posko Korban, kepada Tim Penyelemat Pencarian Korban Kecelakaan Kapal Nelayan, Guberur Sutarmidji berpesan agar petugas dapat mewaspadai cuaca ekstrem dalam pencarian korban kecelakaan kapal.

“Masih ada 41 Korban belum ditemukan. Saya harap, masih ada korban yang selamat. Kalau dilihat, perkiraan saya, masih ada yang selamat,” ujar Sutarmidji.

Dia meminta kepada Tim Penyelamat untuk dapat memperluas radius pencarian korban Kecelakaan Kapal, karena masih ada 3 hari lagi.

“Masih sisa 3 hari lagi, saya minta Tim penyelamat untuk memperluas radius pencarian,” pintanya.

Sutarmidji menegaskan, korban kecelakaan kapal yang selamat saat ini sudah diperiksa kesehatannya, dirinya berharap para korban yang selamat itu tidak mengalami trauma berkelanjutan. Sementara Pemprov Kalbar, melalui Dinas Kesehatan Kalbar telah menurunkan tim yang berasal dari RS Sungai Bangkong untuk membantu korban dan keluarga korban untuk pulih dari trauma yang dialami.

“Pemerintah Daerah akan berkoordinasi dengan perusahaan perikanan setelah selesai pencarian korban kecelakaan kapal,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Sutarmidji, dalam pengawasan para nelayan dalam mencari ikan di laut harus dilengkapi alat mengambil ikan, sehingga kapal nelayan yang memiliki bobot 30 tonase di luar 12 mil dan bobot 5 tonase di luar 12 mil yang beresiko bahaya.

“Saya minta kedepannya, kapal-kapal nelayan kita harus dilengkapi dengan alat mengambil ikan. Dengan begitu tidak perlu jauh-jauh, mereka harus mengambil ikan bukan lagi menangkap ikan,” katanya. (*)

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *