triggernetmedia – Hujan deras yang terjadi dalam sepekan terakhir menyebabkan banjir pada sejumlah wilayah di Kabupaten Landak salah satunya di Desa Temiang Sawi Kecamatan Ngabang, banjir ini menyebabkan putusnya jembatan kayu yang menghubungkan antar dusun.
Putusnya jembatan kayu ini menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat dan sekolah, karena jalan alternatif yang ada sangat jauh untuk dilintasi, dan terpaksa harus menyita waktu ke desa lain.
Harus diakui jembatan kayu hingga kini merupakan akses utama masyarakat desa di Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak.
Mencermati hal tersebut, Bupati Landak, dr Karilin Margret Natasa langsung memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Landak untuk segera menyediakan perahu sebagai sarana darurat untuk dapat digunakan masyarakat, terutama untuk mendukung aktivitas anak-anak sekolah.
Bupati Karolin juga mengintruksikan BPBD Landak menyiapkan satu unit perahu fiber dilokasi jembatan kayu yang putus, dan telah diserahkan penggunaannya kepada aparatur Desa Temiang Sawi, pada Selasa (3/3/2020) kemarin.
“Berdasarkan arahan bupati kita, kami Tim Reaksi Cepat BPBD telah menyiapkan perahu fiber di Desa Temiang Sawi. Untuk penggunaannya kami percayakan ke pihak desa dengan memperhatikan kondisi sungai,” Kepala BPBD Kabupaten Landak Herman Masnur, Rabu (4/3/2020).
Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa terus melakukan monitoring antisipasi dan penanggulnagan bencana di wilayahnya. Ditemui pewarta media massa, ia menegaskan Pemerintah Kabupaten Landak terus akan berupaya mengatasi berbagai masalah yang dihadapi masyarakat akibat bencana. Salah satu yang prioritas yaitu penyediaan perahu fiber yang dapat digunakan masyarakat sebagai sarana transportasi sementara sebelum dilakukan perbaikan jembatan yang rusak akibat banjir.
“Kita sebagai pemerintah pasti akan berupaya membantu masyarakat, saya tegaskan, sudah mengintruksikan dinas terkait untuk segera menyediakan perahu agar dapat digunakan masyarakat disana melakukan aktivitas, mengingat jembatan pengubung yang sering dilalui sementara ini tidak bisa digunakan akibat banjir,” ujar Karolin.
Selanjutnya, kata Karolin, masyarakat yang terdampak banjir untuk bersabar menunggu proses perbaikan fasilitas yang rusak akibat banjir.
“Saya berharap masyarakat yang terdampak bencana ini tetap bersabar untuk menunggu perbaikan fasilitas-fasilitas yang rusak akibat banjir, kami pastikan akan terus berupaya untuk mulai melakukan pendataan terlebih dahulu sebelum dilakukan perbaikan tersebut,” tegasnya.
Ariz