banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600
HeadlineKilas KalbarPontianak

Festival Durian Jadi Atensi Pemangku Kebijakan di Kalbar

×

Festival Durian Jadi Atensi Pemangku Kebijakan di Kalbar

Sebarkan artikel ini
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan pada Festival Durian di Ayani Mega Mal Pontianak, Sabtu 24/8/2019 (Foto : BumPro).

triggernetmedia.com – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan Festival Durian Bumi Khatulistiwa 2019 yang digagas Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, merupakan cara kreatif dalam menjaga, mengenalkan, dan mengembangkan potensi buah lokal khususnya durian.

“Diperlukan promosi potensi pertanian Kalbar khususnya komoditas durian melalui berbagai event atau ajang yang atraktif,” kata Muda, Minggu (25/8).

Muda menyebut, bahwa ekonomi kreatif itu banyak, yang penting ajang yang punya nilai atraksi atau daya tarik. Tidak terbatas hanya festival.

“Pemerintah daerah komit mendorong dan memfasilitasi ide-ide kreatif masyarakat. Kita menyarankan ke depan upaya promosi potensi durian lokal dapat digandeng dengan momen-momen budaya. Momen potensial yang dapat merangsang minat publik untuk hadir, ini yang diperlukan,” ujarnya.

Muda mengaku, telah mengusulkan promosi durian berupa festival dan semacamnya dilakukan langsung di kebun-kebun durian milik warga.

“Karena beda makan di kebun dengan makan di kota. Suasana batinnya lebih beda. Itu yang paling penting. Jadi sekarang ini harus diperbanyak inisiatif dan kreativitas untuk menciptakan event-event yang pada akhirnya juga akan dapat membuat harga durian lokal pun ikut terangkat,” katanya.

Festival durian yang digelar Pemprov Kalbar menjadi stimuli bagi daerah dalam meningkatkan komitmen menjaga kawasan. Namun, disisi lain, diharapkan tata ruang juga penting diperhatikan.

Karena itu, pemerintah daerah fokus menjaga sejumlah sentra penghasil durian di Kubu Raya.

Seperti di sejumlah lokasi di Sungai Kakap. Beberapa kawasan dikembangkan menjadi kawasan wisata hortikultura seperti langsat dan durian.

“Makanya kita harus menjaga kawasan. Ketatkan di situ. Nanti rencana detail tata ruang atau RDTR-nya harus kita kawal termasuk tata ruang desa. Yang penting ini dulu. Karena untuk menjaga ini memang bukan pekerjaan mudah. Sebab menyangkut masyarakat bagaimana merawat lahan-lahan supaya jangan jadi perumahan,” kata Muda.

Festival Durian Bumi Khatulistiwa dibuka langsung Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji. Acara yang diikuti 200 peserta dari berbaga daerah di Kalbar itu bertujuan bertujuan mencari durian terbaik.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan, selama ini para petani durian belum mendapatkan perhatian yang seharusnya. Padahal Kalbar memiliki banyak jenis durian unggulan.

“Dari 38 jenis durian unggul di seluruh Indonesia, 12 di antaranya terdapat di Kalimantan Barat.

Jika ini mampu dimaksimalkan, hal ini tentu menjadi keuntungan bagi Kalbar,” ujarnya
.

Sutarmidji memastikan, di bawah kepemimpinannya, kondisi petani durian akan menjadi perhatian pemerintah provinsi. Yakni dengan cara melakukan promosi dan kebijakan yang berpihak kepada petani. Di antara promosi yang akan rutin digelar yakni Festival Durian Bumi Khatulistiwa.

“Dengan kegiatan ini, durian di Kalbar akan dikenal dan harganya paling tidak meningkat dua kali lipat dari saat ini,” harapnya.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar Heronimus Hero membeberkan, tujuan utama festival durian adalah mengenalkan dan mempromosikan berbagai potensi pertanian Kalbar khususnya komoditas durian.

Selain itu, pihaknya juga hendak mencari dan membangun jaringan pemasaran durian Kalbar.

Heronimus menambahkan, melalui festival para petani durian juga diberi edukasi bagaimana merawat dan melestarikan tanaman durian dengan baik dan benar.

“Petani durian juga diajarkan bagaimana memasarkan buah mereka serta membuat berbagai olahan. Tahun depan akan dilaksanakan festival serupa sebanyak dua kali dalam setahun,” ujarnya.

Festival Durian Bumi Khatulistiwa 2019 turut dihadiri Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI.

 

Rio I Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *