banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600
HeadlineKapuas RayaKilas Kalbar

Forum Silaturahmi Masyarakat Pantai Utara Terbentuk di Melawi

×

Forum Silaturahmi Masyarakat Pantai Utara Terbentuk di Melawi

Sebarkan artikel ini

triggernetmedia.com – Forum Silaturahmi Insanak Pantai Utara (Forsip) resmi terbentuk dalam acara tumpahan salok dan Musyawarah besar.

Forsip merupakan wadah silaturahmi masyarakat pantai utara Kalbar di Melawi. Masyarakat Melawi diantaranya menyatakan telah sepakat secara musyawarah membentuk kepengurusan inti, dan menunjuk Sukartaji sebagai Ketua Forsip Melawi, Sekretaris Sudiono dan Merianto sebagai bendahara.

“Kita telah membentuk dan memilih struktur inti Forsip. Dalam satu dua minggu ke depan kita akan segera menyusun kepengurus yang lebih lengkap,” kata ketua sidang Musyawarah,” Aspiandi, Minggu (25/8).

Sementara itu, Sukartaji mengungkapkan soal aturan main lembaga sudah dibahas sejak 5 bulan lalu. AD/ART sudah dibahas. Visi dan tujuan lembaga sudah juga dibahas dan disepakati.

“Visi Forsip adalah untuk mempererat tali silaturahmi keluarga besar Pantai Utara yakni keluarga besar berbudaya Sambas, khususnya dalam mendukung pembangunan Kabupaten Melawi melalui budaya,” ujarnya.

Sukartaji menegaskan, tujuan Forsip di Melawi ada tiga. Pertama, mengembangan dan memperkuat budaya Sambas di Kabupaten Melawi. Kedua, mempererat silaturahmi warga pantai utara, khususnya warga budaya Sambas di Kabupaten Melawi. Dan yang ketiga, yakni mendukung program Pemerintah Kabupaten Melawi melalui budaya.

“ini perjuangan panjang kawan-kawan semua yang berdiskusi di warung kopi dan rapat-rapat resmi berbulan-bulan. Ini langkah awal. Sebab banyak hal yang akan kita lakukan bersama,” katanya.

Sukartaji yang juga Direktur lembaga Suar Instutute Melawi tidak menampik bahwa  kedepan perjuangan untuk masyarakat pantai utara bagi pengurus Forsip cukup berat.

Dirinye membeberkan, bahwa hal yang melatarbelakangi pembentukan Forsip, yakni saat penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun lalu di Melawi.

“Dimana pada saat itu ada pelamar dari Sambas kebingungan dengan tempat menginap. Bahkan tidak mendapatkan orang untuk bertanyak soal desa tempat dia bertugas. Forsip paling tidak dapat menjadi wadah untuk bertanya. Bagi warga Pantura yang datang ke Melawi,” sebutnya.

Sukartaji berharap orang pantura yang telah berdomisili di Melawi dengan berbagai latar belakang dan profesi bisa menjalin kerjasama.

“Kalau orang patura dapat saling bekerjasama melalui Forsip, intinya dalam aspek budaya, sosial, dan ekonomi, tentu ini merupakan wadah yang positif bagi kita semua,” jelasnya.

 

Dea I Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *