triggernetmedia.com, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan akan mempelajari sejumlah dokumen yang diserahkan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Maman Abdurrahman terkait perjalanan istrinya, Tina Astari, ke Eropa.
Kedatangan Maman ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (4/7/2025), dilakukan atas inisiatif pribadi, menyusul beredarnya surat Kementerian UMKM yang diduga berisi permintaan dukungan kepada beberapa kedutaan besar RI untuk kunjungan luar negeri sang istri.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyatakan, pihaknya menerima dokumen tersebut dan akan mendalaminya secara menyeluruh.
“Tadi Pak Menteri menyampaikan beberapa dokumen kepada KPK, dan dokumen itu akan kami pelajari lebih lanjut,” kata Budi kepada wartawan.
Ia menambahkan bahwa KPK akan bersikap aktif dalam menganalisis potensi konflik kepentingan dan gratifikasi yang bisa terjadi, baik langsung maupun tidak langsung.
“Konflik kepentingan dan gratifikasi tidak hanya dalam bentuk barang dan jasa, tetapi juga dapat berupa fasilitas atau perlakuan, termasuk melalui keluarga atau kerabat,” ujarnya.
Maman: Tidak Gunakan Fasilitas Negara
Dalam pernyataannya, Maman menegaskan bahwa perjalanan istrinya ke Eropa sepenuhnya dibiayai secara pribadi. Ia mengaku ingin menjaga nama baik keluarganya di tengah sorotan publik.
“Saya harus menjaga kehormatan keluarga saya, terutama istri saya. Karena ini menyangkut marwah beliau,” ujar Maman.
Maman juga membantah adanya fasilitas atau pendampingan dari negara, termasuk dari kedutaan besar RI. Menurut dia, kepergian Tina adalah untuk mendampingi anak mereka yang berpartisipasi dalam ajang kompetisi budaya bersama 27 pelajar lainnya.
“Alhamdulilah Atas Inisiatif sendiri, bs berkesempatan diterima Oleh Deputi Informasi & Data KPK, untuk berkonsultasi dan Menyerahkan beberapa data dan dokumen Transfer pembayaran Tiket Pesawat, Pembayaran Hotel, sewa mobil dan pembayaran2 lainnya dari rekening pribadi dan keluarga yg sdh Kami bayarkan dari bulan Mei untuk mendampingi anak sy yg masih kelas 1 SMP untuk ikut perlombaan Eurofolk International Competition, Terkait dokumen yg beredar sy tdk tahu keabsahan dan dari mana asalnya krn sy tdk pernah memerintahkan bahkan mendisposisikan apapun terkait permohonan pendampingan, hal ini semua terbukti krn dari awal sampai skrg pun segala hal aktifitas di Sana semuanya dilakukan sendiri tanpa ada supervisi dari Pihak.manapun. Semua hal ini sy lakukan sebagai bentuk Tanggung Jawab sy kepada Publik untuk Transparan dan memyudahi spekulasi yg ada. Insyallah kami sekeluarga sangat Paham mana yg Hak Dan Yang Bukan Hak kami,” ungkap Maman, lewat akun medosnya di instagram, Jum’at (4/7/2025).
Sebelumnya, publik dihebohkan oleh beredarnya surat berkop resmi Kementerian UMKM bernomor B-466/SM.UMKM/PR.01/2025, tertanggal 30 Juni 2025, yang memuat permintaan fasilitasi perjalanan bertajuk Misi Budaya. Surat tersebut beredar luas di media sosial dan menuai kritik soal potensi penyalahgunaan jabatan.