triggernetmedia.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat memulai langkah awal dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk periode 2025-2045.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan diselenggarakan melalui Focus Group Discussion (FGD) di Q Hall Hotel Qubu Resort Kubu Raya, Selasa (14/11).
Acara ini secara resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari, yang turut dihadiri oleh para Staf Ahli Gubernur, pimpinan OPD, perwakilan kampus, rektor, dan narasumber FGD penyusunan RPJPD.
Dalam sambutannya, Pj. Sekda Kalbar menjelaskan bahwa tahapan awal penyusunan RPJPD dimulai dengan penyusunan Rancangan Awal (Ranwal), sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017.
Ranwal yang telah disusun akan dibahas bersama perangkat daerah untuk mendapatkan masukan dan saran yang sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing perangkat daerah.
Pj. Sekda Kalbar juga menekankan pentingnya melibatkan para pakar dan praktisi dalam mendapatkan masukan yang lebih komprehensif.
“Oleh karena itu, hari ini kita melakukan FGD agar masukan dan saran diperoleh dengan efisien. Dalam Ranwal RPJPD, Tim Penyusun telah merumuskan 6 isu strategis, kualitas kehidupan masyarakat, transformasi ekonomi berkelanjutan, konektivitas dan pemerataan pembangunan, lingkungan hidup dan perubahan iklim, tata kelola pemerintahan, serta SDM berdaya saing,” kata Pj. Sekda Kalbar.
Keenam isu ini akan dibagi menjadi dua desk, yaitu Desk Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat serta Desk Demografi dan Sarana Prasarana.
Pj. Sekda Kalbar berharap bahwa melalui FGD ini, keenam isu strategis dapat diperkaya dengan masukan yang efisien dan identifikasi permasalahan, tantangan, serta peluang daerah untuk 20 tahun ke depan.
FGD ini juga diharapkan mampu menghasilkan rumusan isu strategis pembangunan dan menetapkan sasaran pokok serta arah kebijakan terkait pembangunan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan sarana prasarana.
Dalam kesempatan tersebut, Mohammad Bari juga meminta agar materi-materi yang disampaikan oleh para pakar dapat dimanfaatkan oleh peserta FGD untuk mengidentifikasi permasalahan, merumuskan isu strategis pembangunan, dan menetapkan sasaran pokok hingga tahun 2045.
“Saya mengharapkan hasil FGD ini dipaparkan dan mohon para Narasumber agar dapat membahasnya, sehingga terjadi diskusi 2 arah yang mampu menghasilkan masukan dan saran terbaik, dimana besok hasil FGD ini akan dipaparkan juga dalam Forum Konsultasi Publik dan menghasilkan rumusan sesuai dengan yang diharapkan,” timpalnya