triggernetmedia.com – Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, menyatakan bahwa Yunani perlu mengambil langkah lebih lanjut untuk memerangi dampak perubahan iklim setelah negara tersebut dilanda kebakaran hutan yang mengakibatkan lebih banyak evakuasi dan kerusakan properti, Kamis (27/7).
Kebakaran hutan ini telah menyebabkan lima orang tewas, termasuk dua korban yang meninggal pada hari Kamis.
“Pada Kamis, risiko kebakaran sangat tinggi di beberapa daerah. Kami tetap dalam keadaan siaga,” kata juru bicara pemadam kebakaran Ioannis Atropios.
Lebih dari 500 kebakaran hutan telah terjadi di seluruh negeri sepanjang tahun ini, yang sebagian besar dipicu oleh angin kencang dan suhu ekstrem yang melebihi 40 Celcius (104 Fahrenheit).
Para ilmuwan menghubungkan intensitas dan frekuensi kebakaran hutan yang lebih tinggi ini dengan perubahan iklim, menyatakan bahwa suhu yang lebih tinggi dan cuaca yang lebih kering telah menjadikan Yunani sebagai hotspot perubahan iklim di wilayah Mediterania.
Khususnya, daerah Magnesia, yang terletak di pesisir utara Athena, telah terpukul parah oleh kebakaran hutan ini, para pejabat telah mengeluarkan perintah evakuasi bagi beberapa masyarakat di wilayah tersebut.
Selain itu, ledakan di depot amunisi di kota pesisir Nea Aghialos menambah ketegangan dan memaksa lebih banyak orang untuk dievakuasi.
Menghadapi situasi kritis ini, Perdana Menteri Mitsotakis menyatakan perlunya mereformasi kebijakan pemadaman kebakaran dan pencegahan kebakaran di Yunani.
Ia juga menekankan pentingnya negara untuk lebih aktif dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Selain mengakibatkan korban jiwa, kebakaran ini juga telah menyebabkan luka-luka pada 74 petugas pemadam kebakaran yang berjuang melawan api selama 10 hari terakhir.
Sementara upaya pemadaman terus berlanjut, masyarakat juga menyaksikan dampak kebakaran hutan ini secara langsung, dengan peternakan dan properti yang hangus terbakar.
Yunani bukan satu-satunya wilayah yang mengalami kebakaran hutan di Mediterania. Negara-negara lain seperti Portugal, Sisilia, dan Aljazair juga berjuang melawan kobaran api yang dipicu oleh gelombang panas yang intens.
sumber berita: REUTERS
About Author
