triggernetmedia.com – Manchester United tampil buruk, khususnya dari aspek pertahanan saat bertandang ke markas AS Roma dalam leg kedua babak semifinal Liga Europa, Jumat (7/5/2021) dini hari WIB.
Bukan hanya karena mereka kalah 2-3 saat peluit akhir dibunyikan. Namun, lantaran skuad Ole Gunnar Solskjaer seakan membiarkan I Giallorossi mengobrak-abrik pertahanan mereka.
Merujuk statistik dari laman resmi UEFA, Manchester United diteror habis-habisan oleh AS Roma. Skuad Serigala Ibu Kota menciptakan 21 peluang dengan 12 diantaranya tepat sasaran.
Dari 12 shoot on target itu, Roma berhasil mencetak tiga gol lewat Edin Dzeko (57′), Bryan Cristante (60′), dan Nicola Zalewski tujuh menit jelang bubaran.
Sementara Manchester United cuma mampu membalasnya lewat dua gol dari Edinson Cavani yang masing-masing tercipta pada menit ke-39 dan ke-68.
Dalam pertandingan di Stadion Olimpico itu, Roma sejatinya punya peluang besar untuk mencetak gol lebih banyak.
WhoScored memilih De Gea sebagai pemain terbaik dalam laga ini. Kiper asal Spanyol itu mampu membuat 10 penyelamatan gemilang.
Tanpa De Gea, Manchester United bukan tak mungkin terkena comeback layaknya Barcelona pada perempat final Liga Champions 2017//2018.
Kala itu, Tim Catalan menang 4-1 di kandang, tetapi secara mengejutkan keok 0-3 di markas Roma hingga tersingkir dari kompetisi Benua Biru.
“De Gea dan Cavani adalah kunci untuk United malam ini,” kata mantan pemain Manchester United, Owen Hargreaves kepada BT Sport dikutip dari laman resmi UEFA, Jumat (7/5/2021).
“Fakta bahwa David de Gea telah melakukan 10 penyelamatan – itu terlalu mudah bagi Roma [menciptakan peluang]. De Gea harus menjadi starter di final,” tambahnya.
Manchester United berhak lolos ke final Liga Europa setelah unggul agregat 8-5. Sebelum kalah di Olimpico, Setan Merah menghajar Serigala Ibu Kota dengan skor telak 6-2 di Old Trafford pekan lalu.
Sumber : Suara.com
About Author
