banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Kapal Tenggelam di Tunisia, 20 Migran Tewas

Kapal penyelamat yang didanai seniman jalanan anonim asal Inggris, Banksy berhasil menyelamatkan 219 migran di lepas pantai Libya, Kamis (27/8/2020). Foto sebagai ilustrasi.
banner 120x600

triggernetmedia.com – Sedikitnya 20 migran tewas, termasuk empat wanita hampir saat kapal yang mereka tunggangi menuju Italia tenggelam di lepas pantai Tunisia.

Menyadur The Sun, Selasa (29/12/2020) insiden tenggelamnya kapal tersebut terjadi saat Malam Natal dan korban ditemukan oleh penjaga pantai di dekat kota pesisir Sfax.

 

Pejabat Tunisia mengkonfirmasi sekitar 19 dari 20 mayat yang ditemukan adalah perempuan dan empat di antaranya sedang hamil.

Foto-foto yang dipublikasikan menunjukkan kantong mayat berbaris di dermaga saat diturunkan dari speedboat penjaga pantai.

 

Mayat-mayat tersebut kemudian dipindahkan ke rumah sakit setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penjaga pantai berhasil menemukan empat orang yang selamat dan mereka masih mencari setidaknya 13 orang lainnya yang masih hilang.

Korban selamat juga dibawa ke rumah sakit, dengan satu menjalani pengawasan medis sementara yang lain melarikan diri.

Juru bicara pengadilan Mourad Torki mengatakan kapal itu membawa 37 orang, yang terdiri dari tiga warga Tunisia, dan sisanya dari sub-Sahara Afrika. Kapal itu dilaporkan kelebihan muatan dan dalam kondisi buruk.

Tidak ada korban yang ditemukan saat penyelam dan perahu penjaga pantai terus melakukan pencarian pada Hari Natal.

 

Pihak berwenang Tunisia mengatakan mereka telah mencegat beberapa kapal penyelundup migran dalam beberapa pekan terakhir.

 

Jumlah upaya penyelundupan migran dilaporkan meningkat tahun ini, terutama antara Sfax dan pulau Lampedusa di Italia.

“Kapal itu tenggelam sekitar enam mil (9,6 km) dari pantai Sfax,” jelas juru bicara Garda Nasional Tunisia, Ali Ayari.

 

“Dua puluh mayat ditemukan, lima lainnya diselamatkan, dan semuanya berasal dari sub-Sahara Afrika.” sambungnya.

Juru bicara kementerian pertahanan Mohamed Ben Zekri mengatakan penjaga nasional Tunisia dan nelayan adalah orang pertama yang menemukan mayat tersebut.

 

Kota Sfax telah menjadi titik keberangkatan utama bagi para migran yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di Afrika dan Timur Tengah.

Banyak yang bersedia melakukan perjalanan berbahaya dengan harapan menemukan kehidupan yang lebih baik di Eropa.

Sekitar 17.000 orang tiba di Italia dan Malta tahun ini setelah berlayar menggunakan kapal dari Libya dan Tunisia.

 

Lebih dari 620 orang dikhawatirkan tenggelam di Mediterania pada tahun 2020, yang telah menewaskan 20.000 orang sejak 2014.

“Meningkatnya jumlah korban jiwa di Mediterania adalah manifestasi dari ketidakmampuan negara-negara untuk mengambil tindakan tegas untuk mengerahkan kembali yang sangat dibutuhkan, kapasitas Pencarian dan Penyelamatan yang berdedikasi dalam penyeberangan laut paling mematikan di dunia.” ujar Federico Soda, Kepala Organisasi untuk Migrasi pada bulan November.

 

Sumber : Suara.com

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *