banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Penyaluran BLT DI Kubu Raya

Pemerintah Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya telah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa kepada 200 kepala keluarga dari lima dusun di desa tersebut sejak Jumat (22/5/2020). Proses penyaluran diawali penyerahan simbolis dari Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam kepada perwakilan masyarakat penerima BLT di aula kantor desa. Penerima BLT dana desa adalah kepala keluarga kurang mampu yang paling terdampak dengan pandemi COVID-19.
banner 120x600

triggernetmedia.com – Pemerintah Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya telah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa kepada 200 kepala keluarga dari lima dusun di desa tersebut sejak Jumat (22/5/2020).

Proses penyaluran diawali penyerahan simbolis dari Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam kepada perwakilan masyarakat penerima BLT di aula kantor desa. Penerima BLT dana desa adalah kepala keluarga kurang mampu yang paling terdampak dengan pandemi COVID-19.

BLT tersebut akan diberikan selama enam bulan terhitung sejak Mei 2020. Namun, menurut Kepala Desa Parit Baru Musa Abdul Hamid, desanya menganggarkan maksimal 30 persen dari dana desa yang ada untuk bantuan tersebut.

“Berbahagialah yang menerima BLT ini karena bukan hanya untuk tiga bulan, melainkan enam bulan. Dibagikan Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan dan tiga bulan selanjutnya Rp 300 ribu per bulan,” ujarnya, Selasa (26/5/2020).

Musa mengungkapkan penerima bantuan ditentukan dari hasil verifikasi lapangan yang dilakukan rukun tetangga (RT) setempat bersama kepala dusun. Sebab RT dinilai sebagai pihak yang paling memahami kondisi warganya.

“Maka kami rapat dengan RT dan meminta dicarikan orang yang paling tidak mampu di RT tersebut. Jadi jumlah kepala keluarga penerima bantuan di tiap RT berbeda, tergantung jumlah KK di RT itu,” ujarnya.

Pandemi COVID-19, sebut Musa, cukup berpengaruh terhadap alokasi penggunaan dana desa. Sebagian anggaran di desanya dipergunakan untuk kegiatan pencegahan dan penanganan COVID-19. Terlebih dengan adanya kebijakan pemerintah pusat yang memperpanjang pemberian BLT selama tiga bulan.

“Jadi dana desa ini sudah disisir semuanya termasuk hal-hal yang tidak diinginkan untuk disisir. Misalnya pembagian makanan sehat untuk ibu hamil ternyata batal dianggarkan. Itu karena ada kebijakan penambahan bantuan tiga bulan dari pemerintah pusat. Kami sedih cuma mau tidak mau memang harus dipatuhi,” jelasnya.

Kepada para penerima BLT, Musa berpesan agar bantuan yang didapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sebab hingga kini belum diketahui kapan pandemi akan berakhir.

“Belanjakan untuk keperluan sehari-hari, jangan konsumtif. Simpan saja untuk sembako. Kita tidak tahu keadaan sekarang ini kapan berakhir,” ucapnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam berharap masyarakat dapat memahami kebijakan pemberian BLT dana desa yang tidak diberikan kepada semua kepala keluarga. Meskipun kondisi pandemi saat ini notabene berdampak kepada semua orang. Menurut dia, pengambilan keputusan tidak semata didasarkan pada dampak yang ada.

“Kalau bicara dampak semua pasti terdampak. Tetapi tentu ada pertimbangan skala prioritas penduduk yang berhak mendapatkan bantuan tersebut. Karena dengan kemampuan yang terbatas tentu tidak mungkin memberikan bantuan ke seluruh penduduk,” ujarnya.

Yusran mengatakan hingga kini telah 25 desa di Kubu Raya yang menyalurkan BLT dana desa. Ia mengapresiasi Pemerintah Desa Parit Baru yang mampu menuntaskan penyaluran BLT hanya dalam satu hari.

Berbagai bantuan baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah desa, dan berbagai pihak lainnya telah banyak yang disalurkan kepada masyarakat. Bahkan dari berbagai skema bantuan yang ada, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kubu Raya memperkirakan total kepala keluarga yang mendapatkan bantuan mencapai 110 ribu kepala keluarga. Atau lebih dari separuh total kepala keluarga di Kubu Raya yang berjumlah 169 ribu kepala keluarga.

“Masalah besar kecilnya bantuan ini relatif. Bentuk bantuan pun juga bermacam-macam. Tetapi berdasarkan catatan kita di Gugus Tugas Kabupaten, diperkirakan sampai dengan BLT dana desa ini sekitar 110 ribu KK mendapat bantuan,” jelas Yusran.

Yusran menambahkan, pemerintah daerah masih terus mendata warga yang membutuhkan bantuan namun belum mendapatkannya. Karena itu dirinya meminta pemerintah desa untuk menginventarisasi agar bisa diusulkan. Ia mengungkapkan Bupati Muda Mahendrawan juga telah menyiapkan cadangan beras di masing-masing kecamatan.

“Di Gugus Tugas Kecamatan kita sudah salurkan tahap pertama kemarin 100 ton untuk sembilan kecamatan. Dan semalam juga sudah diadakan tambahan beras di masing-masing kecamatan. Sekiranya masih ada yang belum mendapatkan bantuan tapi memang layak prioritas untuk mendapatkan, silakan diusulkan oleh desa untuk dibantu,” katanya.

Salah satu penerima bantuan, Yakobus Uwe, berterima kasih atas pemberian BLT dana desa. Menurut dia, bantuan tersebut sangat berarti di tengah kondisi sulit saat ini. Dirinya berharap pandemi segera berakhir sehingga perekonomian warga dapat pulih kembali.

“Terima kasih kepada pemerintah desa dan pemerintah kabupaten. Bantuan ini sangat berharga di tengah kondisi wabah seperti sekarang ini. Adanya bantuan ini menunjukkan besarnya perhatian pemerintah daerah kepada masyarakat seperti kami. Semoga saja wabah ini segera berlalu sehingga akehidupan kita bisa kembali normal,” harapnya.

Rio I Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *