banner 120x600 banner 120x600
HeadlineNasional

Gandengan Tangan, Jokowi dan Prabowo Naik MRT Bareng di Lebak Bulus

×

Gandengan Tangan, Jokowi dan Prabowo Naik MRT Bareng di Lebak Bulus

Sebarkan artikel ini
Foto: Jokowi bertemu Prabowo. (Farih-detikcom)

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Jokowi dan Prabowo bersama-sama naik MRT.

Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (13/7/2019), Prabowo tampak datang terlebih dahulu di lokasi. Setelah itu, Jokowi didampingi Seskab Pramono Anung dan Kepala BIN Budi Gunawan menghampiri Prabowo.

Jokowi dan Prabowo saling hormat satu sama lain. Keduanya cipika-cipiki. 

Keduanya langsung berjalan menuju kereta MRT. Mereka menempelkan kartu MRT bersama-sama. Mereka juga sempat bergandengan tangan.

Selama berjalan, Jokowi dan Prabowo juga diteriaki oleh warga yang berada di stasiun MRT. Sebagian di antara mereka juga mencoba untuk berfoto dengan kedua tokoh tersebut. 

Keduanya saat ini sudah berada di dalam MRT. Dari Stasiun Lebak Bulus, Jokowi dan Prabowo rencananya akan turun di Stasiun MRT Senayan.

(knv/idh)

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Penggunaan antibiotik yang bijak dan cerdas sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat serta mencegah munculnya resistensi antibiotik yang semakin mengkhawatirkan. Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri menjadi kebal terhadap obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi. Fenomena ini bisa berbahaya. Sebab, infeksi yang sebelumnya mudah diobati dapat menjadi sulit, bahkan mematikan. Hal tersebut disampaikan oleh apt. Devi Yulianti, S.Farm ketika memberikan informasi kesehatan seputar penggunaan antibiotik kepada 25 pasien dan pengunjung RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak, Selasa (4/12). “Antibiotik hanya efektif melawan infeksi bakteri, bukan virus. Menggunakan antibiotik untuk penyakit virus seperti flu atau pilek justru bisa meningkatkan risiko resistensi bakteri dan membahayakan kesehatan jangka panjang.” jelas Devi. Penggunaan antibiotik yang tepat melibatkan beberapa prinsip dasar seperti mengonsumsi antibiotik sesuai resep dokter, tidak menghentikan pengobatan sebelum waktunya, dan tidak berbagi antibiotik kepada orang lain. Menurutnya, setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, sehingga antibiotik yang diberikan kepada orang lain tidak boleh digunakan untuk mengobati kondisi diri sendiri. Untuk itu pentingnya edukasi kepada keluarga, teman dan masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang benar. Penting juga untuk mengikuti dosis dan durasi yang telah ditentukan oleh dokter, meskipun sudah merasa lebih baik sebelum pengobatan selesai. Jangan mengurangi atau menghentikan pengobatan sebelum waktunya karena bakteri yang tidak tertangani sepenuhnya dapat berkembang menjadi lebih kuat dan resisten terhadap antibiotik. “Untuk penyimpanan antibiotik sesuaikan dengan petunjuk pada kemasan, biasanya ditempat yang sejuk dan kering dan jangan menyimpan antibiotik untuk digunakan di lain waktu terutama jika sudah kedaluwarsa atau jika sudah selesai menggunakannya sesuai resep dokter.” jelasnya.
Ekonomi

triggernetmedia.com – Pemerintah berencana menyediakan mudik gratis pada masa libur Natal…