banner 120x600 banner 120x600
HeadlineKilas KalbarPontianak

Safari Jurnalistik PWI

×

Safari Jurnalistik PWI

Sebarkan artikel ini

triggernetmedia.com – Pontianak menjadi kota kedua setelah Palembang dalam kegiatan safari jurnalistik yang dilaksanakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat. Safari jurnalistik PWI tersebut akan dilanjutkan ke Kota Semarang, Manado dan Cirebon.

“Di Kota Pontianak sendiri, safari jurnalistik yang bekerja sama dengan Nestle ini melaksanakan workshop membahas hukum di sekitar pers yang krusial buat wartawan. Kegiatan ini berlangsung di ruang sidang Fakultas Teknik Univeritas Panca Bakti, Rabu.

Wakil Sekjen PWI Pusat Suprapto turut hadir sekaligus menjadi narasumber. Suprapto menyampaikan tentang hukum di sekitar pers yang krusial buat wartawan.

Narasumber lainnya yakni Nurcholis MA Basyari, dari Komisi Pendidikan dan Latihan PWI Pusat yang menyampaikan materi tentang perusahaan pers di era konvergensi model baru bisnis media.

Narasumber lainnya yakni Refa Riana yang menyampaikan materi tentang wartawan di era konvergensi yang menitikberatkan pada kompetensi multi-tasking.

Turut hadir narasumber Merdi Sofansyah yang menyampaikan tentang memaksimalkan fungsi smartphone.

Sementara, perwakilan dari Nestle yakni Elizabeth, yang memberikan informasi terkait sejarah berdirinya Nestle maupun kontribusi yang telah diberikan Nestle untuk kemajuan masyarakat di berbagai bidang diantaranya kepada dunia pers.

Ketua PWI Kalbar Gusti Yusri mengatakan workshop tersebut guna menambah wawasan dan pengetahuan wartawan dalam menjalankan profesinya di lapangan.

“Sebab kita ketahui profesi wartawan kerap berhadapan dengan hukum. Nah, di workshop inilah bagaimana wartawan juga dapat mengetahui aturan-aturan lain selain UU Pokok Pers yang menjadi acuan dalam pemberitaan,” ujar dia.

Yusri menambahkan, hal lain dan sangat penting adalah ‘safety’. Wartawan yang tidak berhati-hati dalam melaksanakan profesinya bisa saja terjebak dengan hal-hal yang merugikan tanpa disadari.

“Maka apabila wartawan memegang teguh dengan kode etik jurnalistik dan aturan yang ada, insyaallah hal itu akan terhindar,” imbaunya.

“Termasuk penggunaan informasi dan teknologi memang merupakan kebutuhan akan tetapi harus juga kita dapat melakukan akselerasi dan penyesuaian dengan tuntutan-tuntutan yang ada di masyarakat,” timpalnya.

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *