KUBU RAYA (triggernetmedia.com) – Dewan Adat Dayak (DAD) diharapkan dapat menjadi mitra kerja bagi pemerintah guna menopang suksesnya berbagai program, khususnya yang berkaitan dengan adat dan budaya.
“Terlebih dalam konteks pembangunan sumber daya manusia yang berbudaya saat ini adalah komunikatif, aktif menjadi dasar utamanya,” kata Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus saat membuka Musyawarah Adat ke-1 Dewan Adat Dayak Kecamatan Kuala Mandor B di Kantor Desa Retok, Kuala Mandor B, Rabu (12/12).
Menuju peran tersebut, Hermanus meminta DAD Kecamatan Kuala Mandor B mampu mandiri dan aktif dalam pemberdayaan dan pengelolaan potensi yang ada di lingkungan masyarakat adatnya.
“Potensi yang mampu dikelola, nantinya diharapkan akan menjadi produk unggulan yang berperan sebagai aset desa. Karena itu, lembaga adat, dalam hal ini Dewan Adat Dayak dapat terus tumbuh, agar kedepannya masyarakat adat tetap eksis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Berbagai instrumen penting, seperti adanya regulasi atau aturan yang sudah baik, Hermanus berpesan kepada DAD untuk tetap dalam koridornya, dan dapat menjunjung tinggi prinsip adat.
“Adil ka’ talino bacuramin ka’ saruga basengat ka’ jubata atau bersikap adil terhadap sesama manusia, bersikap dan berbuat seperti kehidupan di surga, dan menggantungkan hidup hanya kepada Tuhan,” ucap Hermanus.
Ketua DAD Kecamatan Kuala Mandor B, Leo Antonius Sahidin, menyebut Musyawarah Adat DAD Kuala Mandor B sebagai momen bersejarah.
Selain untuk kali pertama digelar, Leo menilai keberadaan lembaga adat sangat strategis karena tidak terpisahkan dengan kegiatan pembangunan yang ada di desa. Hal ini dikuatkan dengan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
“Dalam Musdat DAD ini kami akan membahas tema tentang akselerasi kearifan lokal dengan perilaku hidup berbangsa dan bernegara,” terangnya.
Pewarta : Rio / Humas Pemkab. Kubu Raya
Editor : Arizbroadcaster