banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600
EkonomiKesraMaritimNasionalPelayanan Puplik

Penggunaan antibiotik yang bijak dan cerdas sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat serta mencegah munculnya resistensi antibiotik yang semakin mengkhawatirkan. Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri menjadi kebal terhadap obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi. Fenomena ini bisa berbahaya. Sebab, infeksi yang sebelumnya mudah diobati dapat menjadi sulit, bahkan mematikan. Hal tersebut disampaikan oleh apt. Devi Yulianti, S.Farm ketika memberikan informasi kesehatan seputar penggunaan antibiotik kepada 25 pasien dan pengunjung RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak, Selasa (4/12). “Antibiotik hanya efektif melawan infeksi bakteri, bukan virus. Menggunakan antibiotik untuk penyakit virus seperti flu atau pilek justru bisa meningkatkan risiko resistensi bakteri dan membahayakan kesehatan jangka panjang.” jelas Devi. Penggunaan antibiotik yang tepat melibatkan beberapa prinsip dasar seperti mengonsumsi antibiotik sesuai resep dokter, tidak menghentikan pengobatan sebelum waktunya, dan tidak berbagi antibiotik kepada orang lain. Menurutnya, setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, sehingga antibiotik yang diberikan kepada orang lain tidak boleh digunakan untuk mengobati kondisi diri sendiri. Untuk itu pentingnya edukasi kepada keluarga, teman dan masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang benar. Penting juga untuk mengikuti dosis dan durasi yang telah ditentukan oleh dokter, meskipun sudah merasa lebih baik sebelum pengobatan selesai. Jangan mengurangi atau menghentikan pengobatan sebelum waktunya karena bakteri yang tidak tertangani sepenuhnya dapat berkembang menjadi lebih kuat dan resisten terhadap antibiotik. “Untuk penyimpanan antibiotik sesuaikan dengan petunjuk pada kemasan, biasanya ditempat yang sejuk dan kering dan jangan menyimpan antibiotik untuk digunakan di lain waktu terutama jika sudah kedaluwarsa atau jika sudah selesai menggunakannya sesuai resep dokter.” jelasnya.

×

Penggunaan antibiotik yang bijak dan cerdas sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat serta mencegah munculnya resistensi antibiotik yang semakin mengkhawatirkan. Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri menjadi kebal terhadap obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi. Fenomena ini bisa berbahaya. Sebab, infeksi yang sebelumnya mudah diobati dapat menjadi sulit, bahkan mematikan. Hal tersebut disampaikan oleh apt. Devi Yulianti, S.Farm ketika memberikan informasi kesehatan seputar penggunaan antibiotik kepada 25 pasien dan pengunjung RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak, Selasa (4/12). “Antibiotik hanya efektif melawan infeksi bakteri, bukan virus. Menggunakan antibiotik untuk penyakit virus seperti flu atau pilek justru bisa meningkatkan risiko resistensi bakteri dan membahayakan kesehatan jangka panjang.” jelas Devi. Penggunaan antibiotik yang tepat melibatkan beberapa prinsip dasar seperti mengonsumsi antibiotik sesuai resep dokter, tidak menghentikan pengobatan sebelum waktunya, dan tidak berbagi antibiotik kepada orang lain. Menurutnya, setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, sehingga antibiotik yang diberikan kepada orang lain tidak boleh digunakan untuk mengobati kondisi diri sendiri. Untuk itu pentingnya edukasi kepada keluarga, teman dan masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang benar. Penting juga untuk mengikuti dosis dan durasi yang telah ditentukan oleh dokter, meskipun sudah merasa lebih baik sebelum pengobatan selesai. Jangan mengurangi atau menghentikan pengobatan sebelum waktunya karena bakteri yang tidak tertangani sepenuhnya dapat berkembang menjadi lebih kuat dan resisten terhadap antibiotik. “Untuk penyimpanan antibiotik sesuaikan dengan petunjuk pada kemasan, biasanya ditempat yang sejuk dan kering dan jangan menyimpan antibiotik untuk digunakan di lain waktu terutama jika sudah kedaluwarsa atau jika sudah selesai menggunakannya sesuai resep dokter.” jelasnya.

Sebarkan artikel ini
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi/(Dokumentasi BKIP Kemenhub)

triggernetmedia.com – Pemerintah berencana menyediakan mudik gratis pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Mudik gratis ini disediakan pada tiga moda transportasi yaitu bus, kereta api, dan kapal laut.

Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, menjelaskan bahwa kapasitas mudik gratis yang disediakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencapai 38.772 orang.

“Kementerian Perhubungan menyediakan tiga program mudik gratis pada masa Nataru 2024-2025, dengan total kapasitas 38.772 penumpang dan 2.320 sepeda motor,” ujar Menhub dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Dudy memaparkan, untuk moda transportasi bus terdapat 11 rute tujuan mudik, di mana seluruh keberangkatannya dimulai dari Jakarta.

Adapun tujuan mudik gratis meliputi Solo, Jogja, Surabaya, Wonosobo, Semarang, Wonogiri, Cilacap, Purwokerto, Malang, Madiun, dan Kediri.

“Dengan 88 unit bus dan 2 unit truk, tersedia kapasitas untuk 3.500 penumpang,” paparnya.

Selanjutnya, untuk mudik gratis dengan moda transportasi kereta api, disediakan rute Jakarta-Cirebon-Lempuyangan, Jakarta-Cirebon-Prujakan-Stasiun Purwokerto, dan Jakarta-Kutoarjo.

Dalam mudik gratis ini, menurut Dudy, tersedia kapasitas untuk 5.300 penumpang dan 2.320 sepeda motor, dengan periode angkutan motor gratis selama 10 hari.

“Direktur Jenderal Perhubungan Laut menyediakan 100 ruas trayek pelayaran angkutan laut pulang-pergi (PP), dengan kapasitas 29.972 penumpang,” pungkasnya.

 

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *