banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600
KesehatanKilas KalbarKonsultasiPontianakSorotan

RSUD SSMA Pontianak Edukasi Warga Tentang Penyakit Cacar Monyet

×

RSUD SSMA Pontianak Edukasi Warga Tentang Penyakit Cacar Monyet

Sebarkan artikel ini
dr Nihayatus Solikhah saat memberikan edukasi kepada 22 pasien dan pengunjung di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak seputar penyakit Mpox, Selasa (10/9)

triggernetmedia.com – Monkeypox (Mpox) atau yang dikenal dengan cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Penyakit ini adalah zoonosis yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia. Namun tidak menutup kemungkinan penyakit ini menular dari manusia ke manusia.

Hal ini disampaikan oleh dr Nihayatus Solikhah saat memberikan edukasi kepada 22 pasien dan pengunjung di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak seputar penyakit Mpox, Selasa (10/9)

Menurutnya, gejala yang muncul biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, nyeri punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getih bening (di leher, ketiak, dan selangkangan) dan ruam atau lesi kulit.

“Ruam pada kulit berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok,” jelasnya.

dr Nihayatus menambahkan, gejala seperti ini biasanya berlangsung selama dua hingga empat minggu dan biasanya sembuh sendiri, meski demikian pada beberapa orang dapat menyebabkan komplikasi medis bahkan kematian.

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melindungi diri dan membatasi kontak langsung ke kulit dengan orang sakit Mpox. Misalnya menghindari hubungan seksual atau perilaku seksual berisiko dengan orang yang terinfeksi Mpox , hindari droplet yang menular melalui percikan air liur orang sakit Mpox dan hindari bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi virus dari orang yang sakit Mpox.

“Selain itu cuci tangan setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi virus Monkeypox, konsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar dan matang, serta pemberian vaksin bagi kelompok berisiko, dapat menjadi langkah pencegahan Mpox,” pungkasnya.

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *