Jumat, 7 November 2025
Trigger Netmedia
  • Home
  • Kalbar
    • Pontianak
    • Kayong Utara
    • Ketapang
    • Kubu Raya
    • Kapuas Raya
    • Landak
    • Mempawah
    • Sanggau
    • SingBeBas
    • Kapuas Hulu
  • News
    • Peristiwa
    • Sospolhukam
    • Metropolitan
    • Nasional
    • Internasional
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Bisnis
    • Industri
    • Makro
    • IHSG
    • Fintech
  • Edutaiment
    • Literasi
    • Edukasi
    • Budaya
    • Gadgets
    • IT
  • Sport
    • Sepak Bola
    • Kabar Arena
    • Otomotif
  • Lifestyle
    • Comunity
    • Kekinian
    • Fashion
    • Milenial
  • Infotainment
    • Selebritis
    • Film
    • Music
    • Zodiak
  • Kuliner
    • Food
    • Pesona Dunia
    • Pesona Nusantara
  • Pariwara
    • Videotron
    • Foto
    • Kanal Iklan
No Result
View All Result
Trigger Netmedia
Home Headline

Resiko Kudeta, Facebook Larang Militer Myanmar dan Afiliasinya dari Platform Medsos

ariz by ariz
26 Februari 2021
in Headline, Internasional, News, Sorotan, Sospolhukam
0
Resiko Kudeta, Facebook Larang Militer Myanmar dan Afiliasinya dari Platform Medsos
1.2k
VIEWS
Share on Facebook

triggernetmedia.com – Facebook telah melarang militer Myanmar dan afiliasinya dari platform media sosial tersebut.

Raksasa media sosial asal Amerika Serikat itu mengatakan langkah tersebut diambil setelah pihaknya memutuskan “risiko membiarkan Tatmadaw [militer Myanmar] di Facebook dan Instagram terlalu besar”.

Related posts

Komisi IX DPR RI Dorong Penguatan Layanan Kesehatan Jiwa di Pontianak

Komisi IX DPR RI Dorong Penguatan Layanan Kesehatan Jiwa di Pontianak

6 November 2025
Wali Kota Pontianak Lepas Kontingen Pesparani Katolik, Harap Jadi Teladan Toleransi dan Prestasi

Wali Kota Pontianak Lepas Kontingen Pesparani Katolik, Harap Jadi Teladan Toleransi dan Prestasi

6 November 2025

Militer Myanmar menggunakan Facebook untuk menguatkan klaimnya atas kecurangan dalam pemilu 2020.

Setengah dari populasi Myanmar menggunakan Facebook, yang bagi banyak orang merupakan identik dengan internet.

Facebook baru saja beberapa hari lalu melarang halaman utama militer karena melanggar pedomannya menyusul kudeta 1 Februari.

Sejak militer merebut kekusaan, mereka telah menangkap pengunjuk rasa, memerintahkan untuk mematikan internet dan juga melarang platform media sosial – termasuk Facebook.

Facebook mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu (24/02) malam bahwa mereka melihat “perlunya larangan ini” menyusul “berbagai peristiwa sejak kudeta 1 Februari, termasuk kekerasan mematikan”.

Setidaknya tiga pengunjuk rasa dan satu polisi tewas dalam kekerasan dalam aksi unjuk rasa menentang kudeta, yang menggulingkan pemerintah terpilih di Myanmar.

Facebook juga mengatakan akan melarang entitas komersial yang terkait dengan Tatmadaw untuk beriklan di platform tersebut dan menambahkan bahwa larangan ini akan segera berlaku hingga jangka waktu yang “tidak ditentukan”.

Ia menambahkan bahwa larangan tersebut tidak akan mencakup kementerian dan lembaga pemerintah yang terlibat dalam layanan publik, seperti Kementerian Kesehatan dan Pendidikan.

Militer dan internet

Protes berlangsung hampir setiap hari di jalan-jalan Myanmar, yang juga dikenal sebagai Burma.

Aksi unjuk rasa terus berlanjut meski ada ancaman terselubung pada awal pekan ini oleh penyiar yang terkait dengan militer yang menyarakan akan menggunakan kekuatan mematikan terhadap demonstran.

Kritikus juga mengatakan militer mencoba membasmi perbedaan pendapat secara online, dengan mematikan akses ke internet secara berkala. Hal itu juga memblokir sementara akses ke Facebook sebelumnya.

Pasal 77 Undang-Undang Telekomunikasi Myanmar, yang disahkan pada 2013, digunakan oleh pemerintah untuk memutus telekomunikasi selama keadaan darurat nasional.

Para aktivis selama bertahun-tahun telah meningkatkan kewaspadaan tentang peran Facebook dalam menyebarkan ujaran kebencian di Myanmar.

Jauh sebelum kudeta terbaru ini, muncul kekhawatiran bahwa Facebook memiliki kemampuan untuk memperkuat ketegangan agama di negara yang mayoritas beragama Buddha itu.

Pada tahun 2014, biksu ekstremis anti-Muslim, Ashin Wirathu, membagikan sebuah postingan yang menuduh seorang gadis Buddha telah diperkosa oleh pria Muslim. Itu menjadi viral di Facebook.

Beberapa hari kemudian, gerombolan massa mendatangi mereka yang dituduh terlibat dan dua orang tewas akibat kekerasan yang pecah. Investigasi polisi kemudian menemukan bahwa tuduhan biksu itu telah sepenuhnya dibuat-buat.

Pada 2017, Facebook kembali disorot karena perannya dalam kekerasan terhadap minoritas Rohingya.

Sebuah laporan Reuters menemukan lebih dari 1.000 unggahan, komentar dan gambar di Facebook menyerang Rohingya dan Muslim.

Panglima Angkatan Darat Min Aung Hlaing – yang sekarang adalah penguasa militer negara itu – ditemukan telah menyebut Rohingya sebagai “Bengali” – yang memperkuat dugaan bahwa mereka adalah imigran dari Bangladesh meskipun banyak yang telah berada di negara itu selama beberapa generasi.

Facebook akhirnya melarang Min Aung Hlaing dan sejumlah tokoh militer terkenal lainnya. Ini adalah pertama kalinya Facebook melarang pemimpin militer atau politik suatu negara.

Sebuah laporan PBB pada tahun 2018 menemukan Facebook “lambat dan tidak efektif” dalam menangani ujaran kebencian. “Sejauh mana posting dan pesan Facebook telah menyebabkan diskriminasi dan kekerasan di dunia nyata harus diperiksa secara independen dan menyeluruh,” katanya.

Facebook kemudian juga mengakui bahwa banyak orang di Myanmar mengandalkan platform untuk informasi, “lebih dari di hampir semua negara lain”.

Myanmar – dasar-dasarnya

  • Myanmar, juga dikenal sebagai Burma, merdeka dari Inggris pada tahun 1948. Untuk sebagian besar sejarah modernnya, Myanmar berada di bawah kekuasaan militer.
  • Pembatasan mulai dilonggarkan sejak 2010 dan seterusnya, yang mengarah pada pemilihan bebas pada 2015 dan pelantikan pemerintahan yang dipimpin oleh pemimpin oposisi veteran Aung San Suu Kyi pada tahun berikutnya.
  • Pada tahun 2017, militan dari kelompok etnis Rohingya menyerang pos polisi, dan tentara Myanmar serta gerombolan Buddha setempat menanggapinya dengan tindakan keras yang mematikan, yang dilaporkan menewaskan ribuan orang Rohingya. Lebih dari setengah juta warga Rohingya melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh, dan PBB kemudian menyebutnya sebagai “contoh buku teks tentang pembersihan etnis”

 

Sumber : Suara.com

About Author

ariz

See author's posts

Tags: FacebookInstagrammiliter myanmarplatform media sosial
Previous Post

Aplikasi Clubhouse Jadi Sarana Pengunjuk Rasa Pro-Demokrasi di Thailand

Next Post

Jokowi Buka Izin Investasi Miras, Tengku Zul Sentil Maruf Amin: Bersuaralah

Next Post
Jokowi Buka Izin Investasi Miras, Tengku Zul Sentil Maruf Amin: Bersuaralah

Jokowi Buka Izin Investasi Miras, Tengku Zul Sentil Maruf Amin: Bersuaralah

Komisi IX DPR RI Dorong Penguatan Layanan Kesehatan Jiwa di Pontianak

Komisi IX DPR RI Dorong Penguatan Layanan Kesehatan Jiwa di Pontianak

6 November 2025
Wali Kota Pontianak Lepas Kontingen Pesparani Katolik, Harap Jadi Teladan Toleransi dan Prestasi

Wali Kota Pontianak Lepas Kontingen Pesparani Katolik, Harap Jadi Teladan Toleransi dan Prestasi

6 November 2025
Pemkot Pontianak Dorong Kenaikan PAD Lewat Digitalisasi dan Pelayanan Efisien

Pemkot Pontianak Dorong Kenaikan PAD Lewat Digitalisasi dan Pelayanan Efisien

6 November 2025

Gallery Video

  • DEBAT PUBLIK ANTAR PASANGAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2024
    • DEBAT PUBLIK ANTAR PASANGAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2024

    • Watch Video

  • DEBAT PUBLIK PASLON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KETAPANG 2020 SEGMEN 3
    • DEBAT PUBLIK PASLON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KETAPANG 2020 SEGMEN 3

    • Watch Video

  • DEBAT PUBLIK PASLON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KETAPANG 2020 SEGMEN 4
    • DEBAT PUBLIK PASLON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KETAPANG 2020 SEGMEN 4

    • Watch Video

  • DEBAT PUBLIK PASLON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KETAPANG 2020 SEGMEN 5
    • DEBAT PUBLIK PASLON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KETAPANG 2020 SEGMEN 5

    • Watch Video

  • KAMPUNG KB MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
    • KAMPUNG KB MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

    • Watch Video

  • DPRD SAHKAN APBD KABUPATEN MEMPAWAH TA 2021 Rp1,08 TRILIUN
    • DPRD SAHKAN APBD KABUPATEN MEMPAWAH TA 2021 Rp1,08 TRILIUN

    • Watch Video

Advertisement Space Availble

Recent News

  • Komisi IX DPR RI Dorong Penguatan Layanan Kesehatan Jiwa di Pontianak
  • Wali Kota Pontianak Lepas Kontingen Pesparani Katolik, Harap Jadi Teladan Toleransi dan Prestasi
  • Pemkot Pontianak Dorong Kenaikan PAD Lewat Digitalisasi dan Pelayanan Efisien

PT. KALBAR INFORMASI GROUP (KBIG)

Recent News

Komisi IX DPR RI Dorong Penguatan Layanan Kesehatan Jiwa di Pontianak

Komisi IX DPR RI Dorong Penguatan Layanan Kesehatan Jiwa di Pontianak

6 November 2025
Wali Kota Pontianak Lepas Kontingen Pesparani Katolik, Harap Jadi Teladan Toleransi dan Prestasi

Wali Kota Pontianak Lepas Kontingen Pesparani Katolik, Harap Jadi Teladan Toleransi dan Prestasi

6 November 2025
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kode Prilaku Perusahaan Pers
  • Amsi

copyright © 2025 banner 120x600

No Result
View All Result
  • Home
  • Kalbar
    • Pontianak
    • Kayong Utara
    • Ketapang
    • Kubu Raya
    • Kapuas Raya
    • Landak
    • Mempawah
    • Sanggau
    • SingBeBas
    • Kapuas Hulu
  • News
    • Peristiwa
    • Sospolhukam
    • Metropolitan
    • Nasional
    • Internasional
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Bisnis
    • Industri
    • Makro
    • IHSG
    • Fintech
  • Edutaiment
    • Literasi
    • Edukasi
    • Budaya
    • Gadgets
    • IT
  • Sport
    • Sepak Bola
    • Kabar Arena
    • Otomotif
  • Lifestyle
    • Comunity
    • Kekinian
    • Fashion
    • Milenial
  • Infotainment
    • Selebritis
    • Film
    • Music
    • Zodiak
  • Kuliner
    • Food
    • Pesona Dunia
    • Pesona Nusantara
  • Pariwara
    • Videotron
    • Foto
    • Kanal Iklan

copyright © 2025 banner 120x600