banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Orangutan Epen dilepasliarkan di Kawasan Hutan Lindung Tarak

Lepasliar Epen orangutan di Kawasan Hutan Lindung Tarak.
banner 120x600

triggernetmedia.com – Tim YIARI Ketapang berhasil melakukan evakuasi seekor orangutan yang dinamai Epen untuk dirawat agar kondisinya membaik.

Epen Merupakan salah satu orangutan yang diselamatkan di Desa sungai Besar, Kabupaten Ketapang sejak 30 November 2019 lalu.

Keberadaan Epen sebenarnya sudah dilaporkan beberapa bulan sebelumnya oleh warga desa karena sering masuk dalam perkebunan warga setempat.

Dari laporan warga desa, diketahui kondisi Epen dalam keadaan tidak baik. Saat itu Epen terlihat tidak bisa berjalan dengan baik dan selalu terjatuh.

Saat akan dievakuasi, kondisi Epen yang memang tidak memungkin untuk dilakukan translokasi langsung ke habitatnya cukup memprihatinkan. Sebab, beberapa area sudah terfragmentasi kan oleh bekas kebakaran  pada tahun 2015 yang lalu.

Sehingga tim evakuasi yang terdiri dari Wildlife Rescue Unit BKSDA SKW I Ketapang beserta Tim Medis YIARI mengambil tindakan dengan melakukan karantina dan observasi terhadap Epen dengan tingkat lebih lanjut pada pusat rehabiltasi orangutan.

Beruntung, pada 20 Januari 2019 Epen dapat kembali pulang dengan habitat yang baru. Orangutan itu pun dilepasliarkan ke habitatnya yang baru di Kawasan Hutan Lindung Tarak Kabupaten Ketapang.

Lepasliar terhadap Epen itu turut dilakukan tim WRU BKSDA SKW I Ketapang, Dinas Kehutanan KPH Ketapang Selatan dan YIARI Ketapang.

“Sudah saatnya manusia harus berubah. Sudah waktunya manusia mulai sadar bahwa mereka sedang membunuh dirinya pelan-pelan. Semua bencana alam, konflik satwa dll hanyalah pesan,” ungkap Kepala Balai KSDA Kalimantan Barat, Sadtata Adirahmanta.

Sadtata Adirahmanta menjelaskan, pesan yang disampaikan oleh alam bahwa kehidupan sedang bermasalah dan tidak baik-baik saja. Perusakan habitat satwa, yakni hutan, pada akhirnya akan menyengsarakan manusia juga.

“Ingatlah bahwa konflik-konflik satwa dan manusia hanyalah pesan bahwa kita bersama sama sedang menuju pada kepunahan,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, kawasan yang di pilih sebagai lokasi pelepasliaran sudah di lakukan observasi dalam penentuan sumber makanan bagi Epen untuk melanjutkan hidup di alam bebas, serta memungkinkan untuk berkembang biak.

“Mengingat ada individu orangutan lain yang juga terdeteksi berada di sekitar lokasi pelepasliaran,” katanya.

Jhon I Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *