banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Dominasi Pasar, Total Belanja Iklan Televisi Shopee Tembus Rp 800 Miliar

Ilustrasi belanja online. (Shutterstock).
banner 120x600

triggernetmedia.com – Berbeda dari dua edisi sebelumnya yang berlangsung hanya sehari, Kementerian Perdagangan telah mengumumkan bahwa Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) tahun ini ditetapkan dua hari, yakni 11-12 Desember 2019. Hal ini memperlihatkan dukungan pemerintah terhadap perkembangan sektor e-commerce.

Meramaikan Harbolnas 2019, Riset Monitoring Iklan Televisi “Adstensity” pun membagikan data-data belanja iklan televisi sektor e-commerce (plus sektor ritel) selama berjalannya tahun ini.

Dalam pers rilisnya periode Januari – November 2019, Shopee bersaing ketat dengan Blibli.com dalam promosi iklan sektor e-commerce di televisi. Shopee berbelanja iklan televisi dengan total nilai Rp 825,62 miliar membawanya menjadi urutan teratas. Blibli.com kemudian menyusul di posisi kedua dengan jumlah belanja iklan mencapai Rp 500 miliar.

Pada posisi ketiga, ada Traveloka dengan total belanja iklan Rp 472,37 miliar. Posisi keempat adalah Misteraladin.com dengan Rp 429,63 miliar, sedangkan tempat kelima diduduki Tokopedia dengan jumlah belanja iklan Rp 336,08 miliar.

Secara keseluruhan industri e-commerce periode Januari-November 2019, belanja iklan televisi sektor e-commerce tercatat mencapai Rp 4,44 triliun. Angka ini ternyata turun sedikit 3,90% dibandingkan (year on year) periode sama 2018 yang mencapai Rp 4,62 triliun. Dari sisi jumlah iklan televisi, periode tahun ini tercatat sebanyak 126.607 iklan atau turun 10,80% dibandingkan dengan periode Januari – November 2018.

Apabila membandingkan dengan belanja iklan televisi industri ritel, periode Januari-November 2019 tercatat mencapai Rp 343,66 miliar. Angka ini menurun tajam sekitar 33,59% dibandingkan periode sama 2018 yang tercatat Rp 517,50 miliar. Secara jumlah iklan, periode tahun ini tercatat 11.094 iklan atau turun 30,68% dari periode sama 2018 yang mencapai 16.004 iklan.

Penurunan sektor e-commerce maupun ritel ini sendiri disebutkan bisa karena sejumlah faktor. Pertama, momentum tahun ini relatif sepi dibandingkan tahun 2018. Tahun lalu sangat padat dengan berbagai agenda besar di Indonesia, mulai dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada 2018) serentak di 117 daerah, Final Piala Dunia 2018 di Rusia, Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang dan Asian Para Games 2018 di Jakarta dan sekitarnya, serta Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018 di Bali.

Tahun ini, memang masih ada momentum yang relatif besar seperti Pemilihan Umum Presiden-Legislatif Republik Indonesia 2019 dan Asean Games 2019 di Filipina. Meski demikian, keduanya belum mampu menjadi daya tarik pebisnis untuk berbelanja iklan di televisi.

Selain itu, saat ini para pebisnis juga mulai memiliki media-media alternatif lain untuk pemasaran produk, seperti media digital dan media sosial.

Meski begitu di samping media cetak, media televisi sebenarnya masih menjadi media yang diutamakan dalam kaitan branding dan pemasaran untuk menjangkau pangsa pasar secara luas hingga ke daerah-daerah. Hal itu mengingat belum semua masyarakat di Indonesia menggunakan internet sebagai media utama untuk media informasi dan hiburan. Dinulil dari laman suara.com.

Rima Sekarani Imamun Nissa

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *