BENGKAYANG (triggernetmedia.com) -Kepolisian Resor Bengkayang mengundang seluruh pemuka agama. Pertemuan guna menyikapi situasi dan kondisi NKRI saat ini terkait tindakan pembakaran bendera berkalimah tauhid yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab di Garud, Jawa Barat.
“Pertemuan bersama tokoh agama guna membangun komunikasi dan menciptakan kondisi yang kondusif di Kabupaten Bengkayang,” ungkap Kapolres Bengkayang, AKBP. Permadi SP, Jum’at (26/10) di Bengkayang.
Kapolres Bengkayang, AKBP. Permadi SP menegaskan, kejadian di Garut, Jawa Barat hingga saat ini tidak berpengaruh pada keamanan di Kabupaten Bengkayang. Namun, sebagai aparatur negara pihaknya tidak ingin kecolongan.
“Walaupun kita masih aman, kita tetap bergerak cepat, salah satunya dengan mengundang para tokoh agama dan masyarakat,” kata Kapolres.
Seluruh tokoh agama dan masyarakat diimbau tetap menjaga kemanan dan kedamaian di Kabupaten Bengkayang.
Ketua MUI Kabupaten Bengkayang, H. Maulidin, menegaskan mengambil sikap dengan mempercayakan kepada Polri untuk penanganan pembakaran bendera bertuliskan kalimah tauhid. MUI meminta semua kalangan untuk menahan diri dan percayakan pada kepolisian untuk penanganan.
“Berkaca sama situasi di Garut, Jawa Barat, sepenuhnya kita serahkan kepada pihak kepolisian,” ujar Maulidin.
Perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang, H. Damsir meminta semua kalangan untuk mendamaikan suasana, dengan tidak ikut memperkeruh suasana melalui media sosial.
“Mari kita bersikap bijak dalam bermedia sosial, itu yang saya harapkan,” harap Damsir.
Pewarta : Doe
Editor : Dhesta