banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Aktifitas PETI di Desa Tirta Kencana Perlu Solusi

Lokasi PETI di Desa Tirta Kencana, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
banner 120x600


triggernetmedia.com – Aktifitas Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) bukan tanpa alasan dilakukan warga Desa Tirta Kencana di Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Bengkayang. 

Hal tersebut terdorong karena untuk menopang hidup dan membiaya sekolah anak-anak warga setempat. Apalagi ditengah situasi ekonomi sulit saat ini.

“Sebagian warga Desa Tirta Kencana memang sangat menggantungkan kehidupannya dengan melakukan penambangan emas untuk mengatasi kesulitan ekonomi itu,” ungkap Dominikus Atin, Sekretaris Desa Tirta Kencana belum lama ini.

Kepala Desa Tirta Kencana, Muliady menyatakan, sangat mendukung jika ada solusi dari Pemerintah Daerah atas permasalahan perekonomian yang dihadapi warganya. 
“Tapi dalam hal ini tentunya ada upaya dan langkah terbaik dibicarakan bersama. Kami memperoleh informasi bahwa di Desa Tirta Kencana Tiga Desa akan ada Survey Lokasi PETI oleh pihak Desa, Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang terutama Dinas, Badan dan  Kantor terkait serta Pol PP, dan pihak  Kepolisian serta  TNI,” ungkapnya, Rabu (24/7)
Survei tersebut, kata Muliady, dilakukan untuk melihat kondisi riil dilapangan terkait kegiatan pertambangan oleh masyarakat. Kemudian akan digelar pertemuan di Kantor Camat Bengkayang dengan mengundang para Pemilik alat berat, Pemilik Dompeng dan Pendulang (Pengereke), bersama dengan pihak Pemkab Bengkayang.
“Tujuannya agar bisa melihat dampak lingkungan dan akibat adanya aktivitas pertambangan emas di Desa Tirta Kencana. Apakah Merusak atau tidak? Dan tentunya kedepan akan diberi solusi atau tindakan,” ujar Muliady. 
Saat ini sedikitnya ada sekitar 21 Unit alat berat Exavatora di Desa Tirta Kencana sedang melaksanakan aktivitas tambang. Adapula kegiatan tambang dengan mesin dompeng sebanyak 40 Unit Kemudian dengan mesin gelondong ada 20 Unit yang semuanya ada di lokasi Desa Tirta Kencana.

Penduduk Desa Tirta Kencana terdiri dari 1.015 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 4.000 jiwa yang tersebar di Dusun Tiga Desa, dusun Lamat Payang dan dusun Lara Gunung.
Muliady menyebut, kegiatan yang dilakukan warga desa bahkan ada yang mengambil emas dari bekas tumpukan kegiatan penambangan sebelumnya, yakni era 1960-1980.

“Biasanya tanah di gali oleh alat berat exavator dan emas yang ada dibawah dan dalamnya diambil melalui saringan yang sudah dibuat sedemikian rupa dan dialirkan ke wadah berupa bak penampung yang ada saringan,” jelasnya.

Muliady mengatakan, hasil saringan itu ada emasnya yang setelah kegiatan dilakukan di cuci di dulang (alat penampi emas) akan diketahui berapa banyak emas yang terserap dibahan penyaring, maka itulah yang diambil sebagai hasil tambang emas.

Setelah itu, lanjutnya, eks kegiatan diratakan kembali atau dilakukan reklamasi. Sehingga tbekas lubang galian akan dikembalikan seperti semula yang bisa dipergunakan untuk lahan sawah lagi.
“Seperti yang bisa kita lihat dilapangan, dimana alat berat setelah menggali lubang untul ambil emas setelah itu ditutup dan diratakan kembali dan bisa ditanami padi lagi. Itulah pola penambangan emas yang ada di desa ini. Memang harus kami akui bahwa setiap kegiatan tambang pasti ada dampak oleh karena itu perlu ada solusi,” ujar Muliady.

Pewarta : Nar Editor : Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *