banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Sujiwo Ajak Semua Pihak Terlibat Cegah Terjadinya Karhutla

Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo mengecek sarana Pasukan Langit Biru di Bumi Khatulistiwa Makodim 1207/BS Pontianak, Jumat 28/2/2020.
banner 120x600

triggernetmedia.com – Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo, mendorong semua pihak untuk terlibat dalam pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ia menyebut penanganan bencana yang kerap datang setiap musim kemarau itu bukan semata tanggung jawab TNI dan Polri.

“Melainkan tanggung jawab kita bersama,” ujarnya seusai menghadiri Upacara Gelar Pasukan Langit Biru di Bumi Khatulistiwa, Jumat (28/2/2020), di Lapangan Upacara Makodim 1207/BS Pontianak.

Gelar Pasukan dilakukan Kodim 1207/BS sebagai bentuk kesiapan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Gelar Pasukan Langit Biru digelar terkait program Panglima Daerah Militer XII/Tanjungpura yang menghendaki kedepannya Kalimantan Barat bebas asap dan tidak terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan. Program Langit Biru di Bumi Khatulistiwa sendiri mendukung program desa mandiri yang digalakkan Gubernur Kalimantan Barat.

Sujiwo menuturkan, kebakaran hutan dan lahan sering dianggap sebagai tanggung jawab TNI dan Polri. Hal itu karena dikaitkan dengan adanya ancaman sanksi tegas dari Presiden kepada pejabat TNI dan Polri yang dianggap lalai menanggulangi karhutla.

“Nah, makanya kita harus sepakat bahwasanya permasalahan karhutla adalah permasalahan bersama. Tentunya harus ada gerakan bersama juga untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan,” ujarnya.

Sujiwo mengapresiasi upacara gelar pasukan yang dilaksanakan Kodim 1207/BS. Ia menilai Kodim sangat antisipatif dengan melakukan langkah preventif pencegahan. Menurutnya, karhutla memang harus diantisipasi sedini mungkin. Bahkan sebelum datangnya musim kemarau. Mengingat dampak buruk karhutla yang meliputi hampir semua aspek kehidupan masyarakat.

“Kita ketahui bersama, ketika sudah masuk ke tahapan penanggulangan, berarti sudah ada areal yang terbakar, dan disitulah perlunya antisipasi sejak dini kita lakukan, agar tidak ada lagi areal yang terbakar. Terlalu mahal nilai yang harus kita tebus ketika sudah terjadi karhutla. Dampak lingkungannya juga begitu dahsyat,” ujarnya.

Upaya mencegah terjadinya karhutla, ujar Sujiwo, juga termasuk tanggung jawab perusahaan pemegang izin konsesi lahan. Terlebih sebagian besar titik api yang muncul di tahun-tahun sebelumnya berasal dari lahan-lahan milik korporasi pemegang konsesi. Karena itu, dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan mengundang perusahaan-perusahaan untuk meminta komitmen terkait pencegahan karhutla.

“Pemkab Kubu Raya akan memberikan dukungan riil dengan mengundang perusahaan-perusahaan, terutama perusahaan perkebunan untuk meneken perjanjian tidak akan membakar lahan. Mereka yang datang nantinya juga harus petinggi perusahaan atau minimal pejabat pengambil keputusan. Begitu mereka meneken perjanjian tetapi masih kita dapati pembakaran dan itu sengaja dibiarkan, maka bisa dipastikan perusahaan tersebut akan kita sanksi. Dari peringatan, bahkan hingga penyegelan,” tegasnya.

Berkaitan dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya kepada relawan satgas karhutla yang mengikuti upacara gela pasukan, Sujiwo berjanji akan mengupayakan anggaran untuk kegiatan operasional. Tak cuma itu, ia juga menjanjikan bantuan sarana dan prasarana pemadam kebakaran untuk satgas relawan karhutla.

“Pemerintah Kabupaten Kubu Raya justru yang paling utama dan jadi garda terdepan mendukung gerakan ini. Saya dan Pak Bupati insya Allah akan berupaya supaya ada keberpihakan bagaimana kita mem-back up anggaran-anggarannya, termasuk sarana dan prasarana pemadam kebakarannya,” tandasnya.

Rio I Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *