triggernetmedia.com, Pontianak – Seiring bertambahnya usia, tubuh manusia mengalami penurunan fungsi fisiologis. Massa otot menyusut, tulang menjadi rapuh, dan keseimbangan tubuh melemah. Hal ini membuat kelompok lanjut usia (lansia) lebih rentan mengalami cedera, seperti jatuh hingga patah tulang, serta kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari.
Menyikapi kondisi tersebut, Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (RSUD SSMA) Kota Pontianak menggelar edukasi kesehatan mengenai pentingnya latihan kekuatan bagi lansia, Rabu (25/6/2025).
Perawat RSUD SSMA, Istafiyana Rahayu, SKep, Ns, menyampaikan bahwa latihan kekuatan tidak harus identik dengan angkat beban berat. Justru, latihan dapat dilakukan secara ringan dan sederhana, namun konsisten.
“Contohnya gerakan duduk-berdiri dari kursi selama 30 detik untuk melatih kekuatan otot tungkai, atau gerakan menekuk dan meluruskan siku untuk memperkuat lengan,” ujarnya.
Latihan lainnya yang disarankan yakni berjalan di tempat selama dua menit dengan mengangkat lutut setinggi titik tengah paha. Gerakan ini tidak hanya melatih otot, tetapi juga meningkatkan kebugaran jantung dan paru-paru.
Latihan koordinasi juga penting, seperti menyentuhkan ujung jari telunjuk ke telunjuk pasangan secara bergantian, untuk melatih koneksi motorik dan sensorik.
Manfaat Latihan Kekuatan Bagi Lansia
Istafiyana menjelaskan bahwa manfaat latihan kekuatan sangat luas, mulai dari menjaga massa otot dan kepadatan tulang, meningkatkan keseimbangan, mencegah jatuh, hingga memperbaiki postur tubuh. Tak hanya itu, latihan rutin juga membantu menjaga kadar gula dan tekanan darah tetap stabil.
“Lansia yang rutin berlatih umumnya lebih mandiri, memiliki rasa percaya diri, dan kualitas hidup yang jauh lebih baik,” ucapnya.
Ia menambahkan, untuk usia 65 tahun ke atas, disarankan melakukan aktivitas fisik aerobik dengan intensitas sedang selama 150–300 menit per minggu, atau intensitas tinggi minimal 75 menit. Aktivitas dapat dikombinasikan dengan latihan kekuatan dua hingga tiga kali seminggu.
Namun demikian, Istafiyana mengingatkan pentingnya pemanasan 5–15 menit sebelum latihan inti berdurasi 30–60 menit, serta diakhiri pendinginan agar tubuh tetap aman dan tidak cedera.
“Latihan harus dilakukan secara bertahap, tidak dipaksakan, dan disesuaikan dengan kemampuan fisik masing-masing,” katanya.
Melalui edukasi ini, RSUD SSMA ingin mengajak para lansia dan keluarga untuk tetap aktif dan menjaga kualitas hidup di masa senja.
“Yuk, tetap bergerak dan rajin latihan kekuatan. Masa tua bukan akhir dari segalanya, tapi awal untuk hidup lebih sehat dan bahagia,” tutup Istafiyana.