triggernetmedia.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Landak, Vinsensius menyebut ‘Kurikulum Merdeka’ adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
“Artinya guru memiliki keleluasaan untuk memiliki berbagai perangkat ajar sehingga pembelajar dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik,” sebutnya saat membuka Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) SMP/Mts Se-Kabupaten Landak, bertempat di Aula Persekolahan Maniamas, Rabu (7/12/2022).
“Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan kurikulum merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran akibat dampak Pandemi Covid-19,” katanya lagi.
Vinsensius menilai, kurikulum merdeka memiliki kelebihan, seperti sederhana dan mendalam, karena kurikulum merdeka lebih berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya, dan pada prosesnya diharapkan menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan dalam pembelajaran.
“Selain itu kelebihan kurikulum ini lebih merdeka sehingga guru diharapkan mengajar sesuai capaian dan perkembangan peserta didik,” ujarnya.
Selain itu lanjut Vinsensius, sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. Yang selanjutnya relevan dan interaktif dengan demikian pembelajaran melalui kegiatan project memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual.
“Misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi profil pelajaran Pancasila,” jelasnya.
Kemudian pada jenjang SMP, mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib, sedangkan mata pelajaran prakarya menjadi salah satu pilihan bersama mata pelajaran seni (seni musik, seni tari, seni rupa, seni teater). Mata pelajaran informatika berisi berbagai informasi untuk menunjang keterampilan berpikir kritis dan sistematis guna menyelesaikan beragam permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
“Guru diharapkan memahami terlebih dahulu hakikat kurikulum merdeka, mulai dari pengertian, tujuan, hingga sejarah kurikulum serta tidak menutup diri terhadap teknologi, dengan demikian guru benar-benar dapat menerapkan kurikulum sesuai tujuan yang diinginkan,” ujar Vinsensius.
Sekda Landak ini menyatakan, Pemerintah sangat menaruh harapan kepada para guru sebagai ujung tombak pelaksanaan kurikulum merdeka, agar pendidikan dapat dilaksanakan sesuai dengan amanat UUD 1945.
“Pemerintah juga berharap dengan diterapkannya kurikulum merdeka kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia pada saatnya nanti dapat sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia untuk menciptakan kesejahteraan sosial, perdamaian yang hakiki,” tandas Vinsensius.
Sebagai informasi, Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) SMP/Mts Se-Kabupaten Landak ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak beserta jajarannya, dan menghadirkan Narasumber Pelatih Ahli Fasilitator Sekolah Penggerak, YRAMA WIDYA, para Kepala Sekolah beserta Wakil Kepala Sekolah SMP/Mts Se-Kabupaten Landak, beserta undangan.