banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Musrembang RKPD 2022, Mempawah Canangkan Lima Fokus Pembangunan Daerah

Musrenbang RKPD Kabupaten Mempawah Tahun 2022, yang dilakukan secara faktual dan virtual melalui chanel YouTube, Jumat (5/3/2021) di Balairung Setia Kantor Bupati Mempawah.
banner 120x600

triggernetmedia.com – Pemerintah Kabupaten mempawah mencanangkan “Pembangunan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan Hidup” dengan mengedepankan lima prioritas pembangunan daerah yang merupakan target kinerja daerah yang dapat dicapai. Seluruh stakeholder harus bersinergi dan berkomitmen dalam menjalankan program-program kerja yang telah dirancang dalam Musrembang RKPD tahun 2022 ini.

Bupati Mempawah Hj. Erlina menjelaskan, APBD Kabupaten Mempawah Tahun 2021 mencapai 1,051 T (Satu Triliun Lima Puluh Satu Milyar Lebih) kondisi ini meningkat dari APBD Kabupaten Mempawah sebelumnya pada Tahun 2020, yaitu hanya sekitar 22 Milyar Lebih. Sedangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami kenaikan sekitar 33 Milyar dari Tahun 2020.

“Namun, kenaikan tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan pembangunan dalam rangka menunjang proyek strategis nasional, serta fasilitas umum lainnya. Guna persiapan beroperasinya pelabuhan internasional kijing, dan pabrik smelter di Kecamatan Sungai Kunyit,” bebernya.

Dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Mempawah, Erlina menyatakana, dicanangkan lima fokus pembangunan daerah untuk tahun 2022 yakni. Fokus yang pertama, Erlina menyoroti tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Untuk diketahui, IPM Kabupaten Mempawah pada tahun 2020 sedikit meningkat peringkatnya dari tahun sebelumnya di posisi ke 12 naik di posisi ke 10 se-kabupaten/kota di Kalbar dengan capaian 65,74.

“Capaian ini merupakan hasil kerja seluruh stakeholder terutama di sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Sedangkan pada tahun 2022, IPM Kabupaten Mempawah ditargetkan sekitar 66,58, untuk itu saya harapkan seluruh stakeholder kembali berkomitmen dan bekerja keras untuk mencapai target ini,” paparnya.

Fokus yang kedua, Erlina juga menyoroti untuk menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Mempawah. Sesuai capaian tahun 2019 dan 2020 Kabupaten Mempawah telah menunjukan hasil yang baik, dari angka 5,32 pada tahun 2019 turun menjadi 4,95 pada tahun 2020, namun pada tahun 2022 angka kemiskinan kabupaten mempawah ditargetkan menjadi 5.06.

Hal ini diprediksi dari beberapa faktor, diantaranya masih menyebarnya virus covid-19 di kabupaten Mempawah, sehingga pelaku-pelaku ekonomi belum dapat meningkatkan produktivitasnya, dan berdampak pada pemutusan hubungan kerja di beberapa perusahaan besar maupun menengah.

“Selain itu dampak lain dari beroperasinya pelabuhan Kijing yang menyerap tenaga kerja baik dari dalam maupun dari luar daerah, sehingga perlu penyiapan tenaga kerja lokal yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan perusahaan-perusahaan yang memerlukan tenaga kerja yang berkompeten,” Sebutnya.

Fokus yang ketiga, kata Erlina, yakni terkait indeks GINI atau indeks ketimpangan. Indeks ini merupakan salah satu indikator untuk mengukur ketimpangan wilayah dengan berkembangnya beberapa daerah di Kabupaten Mempawah.

“Capaian tahun 2019 sebesar 0,27 dan ditargetkan pada tahun 2022 sebesar 0,26. Harapannya disetiap daerah di Kabupaten Mempawah dapat berkembang secara merata dengan ada beberapa proyek-proyek strategis nasional,” ujarnya.

Fokus keempat, Erlina menyoroti terkait pertumbuhan ekonomi. Diketahui laju pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebesar 0,19% tumbuh melambat dibandingkan tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5,78%.

Namun, kata Erlina, tahun 2020 menjadi tahun terberat di seluruh Indonesia bahkan dunia dalam menghadapi penyebaran virus corona dimana hampir seluruh aktivitas perekonomian di dunia dan di Indonesia lumpuh bahkan tidak jarang yang tidak mampu bertahan dengan kondisi seperti ini. Sehingga berdampak sistemik terhadap pertumbuhan ekonomi yang rata-rata tumbuh tapi melambat.

“Semoga di tahun 2021 dan seterusnya, perekonomian Kabupaten Mempawah dapat bangkit dan berkembang mengejar ketertinggalan pembangunan yang sempat tertunda di tahun sebelumnya,” harapnya.

Fokus kelima yang juga menjadi perhatian Erlina, adalah menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Dimana Kabupaten Mempawah masih tinggi tingkat pengangguran terbukanya, dibandingkan dengan TPT di Provinsi Kalbar dengan angka sekitar 5,81 persen di tahun 2020, sedangkan capaian Kabupaten Mempawah sekitar 7,55 persen pada tahun yang sama.

“Namun seiring dengan kondisi yang diharapkan semakin membaik pada tahun 2022. Target Kabupaten Mempawah ditetapkan pada angka 4,37 persen, dan ini menjadi tugas berat OPD teknis dalam menurunkan tingkat pengangguran terbuka ini,” katanya.

Ketua Panitia Musrenbang RKPD Tahun 2022, Ami Febriyanto mengatakan, tujuan dari Musrenbang ini adalah dalam rangka mendapatkan masukan dan penyempurnaan rancangan awal RKPD, yang memuat prioritas pembangunan daerah, pagu indikatif, pendanaan berdasarkan fungsi OPD, serta informasi mengenai kegiatan yang pendanaannya berasal dari APBD Kabupaten Mempawah, Provinsi maupun sumber lainnya.

“Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terwujudnya sinkronisasi dokumen perencanaan pembangunan daerah antara rencana menengah daerah dengan rencana tahunan dengan memperhatikan target-target indikator daerah yang ingin dicapai diberbagai sektor RKPD Tahun 2022. Mengakomodir sebanyak213 program, 504 kegiatan, dan 1,885 sub kegiatan termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK),” katanya. (*)

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *