banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

ACT tangkal hoax bangun pusat informasi di Palu

banner 120x600

Jakarta, 30/9 (Antara) – Lembaga nirlaba yang berpusat di Indonesia, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyampaikan pihaknya akan membangun pusat informasi (media center) di Palu untuk membantu masyarakat menangkal informasi sesat (hoax), sekaligus mendukung kerja peliputan wartawan di lokasi bencana.

“Di samping membangun Posko kesehatan, Posko pengungsian, dan dapur umum, ACT berencana membangun Posko yang berfungsi sebagai pusat informasi di sejumlah lokasi di Palu, Sulawesi Tengah,” kata General Manager Komunikasi ACT Lukman Azis saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan, ACT merespon kebutuhan para awak media yang membutuhkan sarana untuk mengirim berita mengenai bencana gempa bumi dan Tsunami yang menerjang Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi Moutong di Sulawesi Tengah, serta Kabupaten Mamuju Utara di Sulawesi Barat, Jumat.

“Di lokasi bencana tidak ada listrik,  tower sinyal rusak. Posko pusat informasi itu nantinya akan dilengkapi telepon satelit, sehingga diharapkan dapat memudahkan teman-teman wartawan mengirim berita dan meneruskan informasi ke masyarakat,” terang Lukman.

Ia menjelaskan, rencana itu akan diumumkan secara resmi, Senin dan dalam satu pekan ke depan pusat informasi tersebut diharapkan dapat digunakan.

“ACT menyadari, teman-teman media, khususnya koresponden daerah masih sulit mengirim informasi dari daerah bencana, dan banyak beredarnya informasi hoax di publik harus jadi perhatian,” tambahnya.

ACT sendiri sudah mengerahkan 100 orang relawan yang terdiri dari relawan medis, tim penyelamat, relawan komunikasi, dan tim penilai ke lokasi bencana.

“Kami tengah melakukan penilaian, dan rencananya posko akan dibangun di sejumlah titik-titik representatif. Walau begitu, bersamaan dengan kedatangan 100 relawan itu, kami juga mengirim bantuan berupa peralatan medis, obat-obatan, logistik, kantong mayat, dan nanti juga disiapkan tenda darurat,” jelas Lukman.

Meski demikian, pihak dari ACT akan melihat situasi dan kondisi di lapangan terlebih dahulu, sebelum menyalurkan bantuan dan relawan tambahan.

“Nanti kita lihat kondisinya dulu dari lapangan, tim yang terdiri atas 100 relawan itu saat ini sedang melakukan assessment (penilaian), membuka jalan. Mereka berangkat dari jalur darat dari Gorontalo, dan ada juga nanti yang jalan dari jalur laut,” katanya.

Sesaat setelah bencana terjadi, Jumat, tim ACT membuka kanal donasi dari masyarakat yang dapat dikirim langsung melalui transfer ATM ataupun laman penghimpun dana kitabisa.com.

Aksi Cepat Tanggap menerima donasi langsung dari masyarakat sejak gempa bumi dan Tsunami menerjang Palu, Donggala, Parigi Moutoung dan Mamuju Utara, Jumat (28/9). (https://act.id/program/detail/gempa-palu)

Gempa berkuatan 6 Skala Richter mengguncang donggala di kedalaman 10 kilometer pada pukul 14.00 WIB, Jumat, tidak lama guncangan lebih besar berkekuatan 7,4 SR kembali terjadi pada pukul 17.02 WIB.

Lima menit pasca gempa, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan peringatan dini Tsunami dengan status siaga di areal pantai barat Donggala, dan di Kota Palu bagian barat.

Sekitar pukul 17.22 WIB, gelombang Tsunami pun menerjang areal pantai di Donggala, dan pada pukul 17.37 WIB, BMKG pun mencabut peringatan dini Tsunami di wilayah tersebut.

Hingga saat ini, korban jiwa sudah mencapai ratusan orang, pelabuhan dan bandara dikabarkan rusak, sehingga bantuan disalurkan melalui akses jalan darat dari utara di Gorontalo, atau dari selatan di Sulawesi Selatan.

Sumber: Antarakalbar.com

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *