banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Perintahkan Tunda Gawai Dayak, Presiden MADN: Patuhi Protokol COVID-19

Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Drs. Cornelis, MH menghimbau kepada masyarakat terutama masyarakat adat Dayak untuk mentaati apa yang sudah dihimbau atau aturan-aturan yang telah dikeluarkan oleh Presiden RI.
banner 120x600

triggernetmedia.com – Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Drs. Cornelis, MH menghimbau kepada masyarakat terutama masyarakat adat Dayak untuk mentaati apa yang sudah dihimbau atau aturan-aturan yang telah dikeluarkan oleh Presiden RI.

“Bahwa pada saat ini kita mengalami bencana Nasional dalam menghadapi wabah Corona Virus Disease (COVID-19) yang berjangkit begitu cepat oleh manusia, dari manusia yang satu ke manusia yang lain,” ujar Cornelis, Selasa (28/4/2020) di Ngabang.

“Jadi saya harapkan masyarakat kita mentaati apa yang sudah menjadi anjuran pemerintah yang telah di tetapkan seperti berdiam diri di rumah, tidak mengumpulkan orang banyak dan pada saat ini masyarakat tidak melaksanakan gawai-gawai saat wabah COVID-19 ini belum selesai,” ujarnya menambahkan.

Menurutnya, berdasarkan penjelasan Menteri Dalam Negeri pada saat RDP (Rapat Dengar Pendapat) bersama Mendagri, KPU, DKPP, Panwaslu beberapa waktu yang lalu ada 208 Negara yang terjangkit oleh Corona Virus Disease (COVID-19).

“Presiden RI telah memperkirakan wabah ini akan mereda pada Ahir tahun ini, supaya jangan berkelanjutan penyebarannya ini atau masyarakat yang terjangkit, sekali lagi saya anjurkan untuk melaksanakan anjuran pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini,” jelas Cornelis.

Presiden MADN ini berharap kepada masyarakat adat Dayak untuk bisa menahan diri, tidak melaksanakan gawai-gawai atau pesta, jika memang sudah terjadwalkan mohon di tunda terlebih dahulu, serta tidak pergi ke daerah-daerah yang rawan, selain dari pada itu masyarakat yang datang dari daerah-daerah rawan atau Zona merah segera melaporkan diri kepada Posko Penanganan Covid-19 baik posko di Desa, Kecamatan atau pun Kabupaten.

“Karena situasi ini kita tidak tau kapan berakhirnya, apalagi sekarang ada tanda-tanda atau orang tanpa gejala (OTG) tertular COVID-19, hal ini yang membuat pemerintah sulit untuk menanganinya, sehingga kita tidak perlu pergi ke daerah-daerah yang rawan atau zona merah dan termasuk tidak melaksanakan gawai,” sebut Cornelis.

Lebih lanjut Ia menyebutkan bahwa pemimpin-pemimpin kita baik dari ketua RT, Kadus, Kades, Camat, Kepala Daerah di semua tingkatan dan Presiden atau pun Kepala Negara di seluruh dunia ini sulit dalam menghadapi situasi yang tidak punya kepastian ini.

“Mari kita bersama-sama mentaati aturan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah yang dikenal dengan protokol COVID-19 supaya dilaksanakan dan di patuhi, kalau tidak di patuhi akan semakin banyak korban, karena apapun yang dilakukan oleh pemerintah tanpa dukungan masyarakat akan sia-sia,” tandas Cornelis.

Dek I Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *