banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

BMKG Imbau Waspadai Dampak Cuaca Ekstrem di Kalbar

banner 120x600

PONTIANAK (triggernetmedia.com) – Hujan deras disertai angin kencang dan petir yang terjadi pada Rabu (28/11) di sejumlah Kabupaten/Kota diKalimantan Barat, menyebabkan kerusakan rumah rumah penduduk. BMKG Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak merilis dampak cuaca ekstrem tersebut menimbulkan rusaknya beberapa rumah warga, akibatnya atap rumah warga itu beterbangan.

“Cuaca ekstrem juga menyebabkan banyak genangan air di beberapa jalan di Kota Pontianak,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak, Erika Mardianti.

Sementara, BMKG Stasiun Klimatologi Mempawah merilis nilai kecepatan angin maksimum berdasarkan pengamatan di Stasiun Klimatologi Mempawah adalah 8 knot (sekitar 15 km/jam), di Stasiun Meteorologi Maritim Kota Pontianak adalah 20 knot (sekitar 37 km/jam), dan di Stasiun Meteorologi Supadio adalah 27 knot (sekitar 50 km/jam).

Berdasarkan analisis radar cuaca menggunakan produk PPI pada radial velocity, sebut Erika Mardianti, terlihat adanya angin kencang mulai jam 13.20 WIB di sekitar Desa Ngarak, di Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak.

“Kcepatan angin maksimum berkisar 58 kilo meter perjam. Awan yang menimbulkan angin kencang dan hujan lebat ini kemudian bergerak ke Desa Peniti Besar, Desa Peniti Dalam I, Desa Peniti Dalam II Kecamatan Segedong, dan terus bergerak ke arah Desa Wajok Hilir dan Desa Wajok Hulu Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, dengan kecepatan angin maksimum berkisar 60 kilometer per jam hingga jam 14.00 WIB,” jelas Erika Mardianti.

Erika menjelaskan, angin kencang berlanjut ke Kota Pontianak di Sekitar Batulayang dengan Kecepatan angin maksimum masih 60 km/jam hingga jam 14.20 WIB. Angin kencang di Kota Pontianak mulai melemah pada jam 14.35 menjadi sekitar 36 km/jam hingga jam 15.00 WIB. Namun, awan penyebab hujan lebat dan angin kencang ini masih bergerak menuju ke wilayah Kubu Raya.

Curah hujan terukur di Stasiun Klimatologi Siantan, kata Erika Mardianti adalah TTU (kurang dari 1 mm), di Stasiun Meteorologi Maritim Kota Pontianak sebesar 75 mm, dan di Stasiun Meteorologi Supadio 32 mm. Ketinggian pasang air di Muara Sungai Kapuas Kecil yang di amati Stasiun Meteorologi Maritim Kota Pontianak menunjukkan bahwa pada saat kejadian merupakan puncak periode pasang kali ini yaitu 248 cm pada jam 11.00 WIB. Pada jam 15.00 WIB pasang air sudah turun menjadi 196 cm dan pada jam 16.00 WIB 190 cm.

“Petir atau guntur terlihat pada radar cuaca BMKG, terjadi di beberapa wilayah di antaranya di Sambas, Bengkayang, Singkawang, Mempawah, Landak, Sanggau, Kota Pontianak, Kubu Raya, Kayong Utara hingga Ketapang,” jelas Erika.

Diprakirakan hingga 3 hari ke depan sejumlah wilayah di Kalimantan Barat masih berpotensi terjadi hujan lebat, yang disertai dengan angin kencang dan petir. Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak, Erika Mardianti mengatakan, sejumlah wilayah yang terpapar hujan deras disertai angin kencang dan petir antarlain di Kabupaten/Kota Ketapang, Kayong Utara, Kubu Raya, Pontianak, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu.

“Puncak pasang air laut pada periode ini diprakirakan masih cukup tinggi hingga tanggal 1 Desember 2018,” ujarnya.

Pewarta : Arizbroadcaster
Editor : Arizbroadcaster

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *