triggernetmedia.com – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, seriusi masalah stunting di Kota Pontianak, dengan menyerahkan paket bantuan kepada warga Kelurahan Saigon, Kecamatan Pontianak Timur. Upaya ini diambil sebagai langkah awal dalam mencapai target zero stunting di kota tersebut.
Dalam acara penyerahan bantuan yang berlangsung di Aula Kantor Lurah Saigon, Selasa (12/9), Bahasan tidak hanya melibatkan pemerintah daerah, tetapi juga mengajak seluruh pemangku kebijakan di Kota Pontianak untuk bersatu dan bekerja sama dalam mengatasi masalah stunting.
“Kami juga mengajak ibu-ibu, sampaikan kepada tetangga, langkah pertama menurunkan stunting adalah dengan membina calon pengantin yang hendak menikah. Mereka perlu dibekali dengan kesiapan mental dan fisik, supaya anak yang dikandung nanti berkualitas,” ungkap Bahasan.
Kepedulian terhadap perkembangan anak-anak sejak lahir tetap menjadi fokus utama Pemerintah Kota Pontianak. Bahasan berharap para orang tua akan rutin melaporkan perkembangan anak-anak mereka di puskesmas terdekat sebagai bahan evaluasi ke depan. Sebagai contoh, pada awal tahun 2023, terdapat 210 anak yang mengalami stunting di Kota Pontianak.
Namun, berkat upaya yang terus dilakukan, angka tersebut mengalami penurunan sebanyak 48 anak pada bulan Agustus. Angka ini diharapkan akan terus berkurang seiring dengan laporan yang rutin dari warga.
Pentingnya pola asuh dan asupan gizi juga ditekankan, dengan konsultasi dokter atau bidan yang bertugas di puskesmas.
“Ini adalah upaya kami (Pemkot Pontianak) yang berarti tidak sia-sia, dan ditentukan dukungan ibu-ibu. Tanpa semangat ibu-ibu, bayi balita akan terhambat untuk bebas dari stunting,” tambahnya.
Dalam komitmennya untuk menangani stunting, Bahasan juga mengingatkan masyarakat bahwa mereka tidak boleh takut untuk menyampaikan keluh kesah terkait penanganan stunting di tingkat keluarga.
Jika tidak mendapatkan respon yang memadai dari tingkat RT, RW, atau lurah, Bahasan mengundang mereka untuk langsung menyampaikannya kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
“Kami sangat serius dalam penanganan stunting. Rata-rata yang mengalami stunting datang dari perekonomian menengah ke bawah,” ujarnya.
Selain itu, Bahasan juga menyoroti program BPJS Kesehatan yang disediakan secara gratis melalui APBD. Ia menegaskan pentingnya program ini, terutama menjelang kelahiran anak.
Bahasan mengajak warga, khususnya yang tidak mampu, untuk segera mendaftarkan diri ke program BPJS Kesehatan dengan menyertakan surat keterangan tidak mampu dari RT setempat.
“Pemkot melalui APBD menganggarkan untuk kepentingan BPJS gratis, artinya mohon ibu-ibu untuk mendaftarkan diri ke kelurahan atau langsung ke Dinas Sosial,” tutup Bahasan.
 
			




 
                                    
                 
                                    
                 
                                    
                 
                                    
                 
                                    
                 
                                    
                