banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Tasya Kamila Ingin Nambah Momongan, Berapa Jarak Ideal Antar Anak?

Tasya Kamila lulus dengan gelar Cum Laude dari Columbia University. (Suara.com/Dini Afrianti)
banner 120x600

triggernetmedia.com – Mantan artis cilik Tasya Kamila ternyata tiba-tiba ingin menambah momongan, padahal anaknya Arrasya Wardhana Bachtiar baru saja bisa berjalan.

Keinginan ini Tasya utarakan melalui akun instagramnya, lantaran melihat Arrasya tertidur, lalu mendambakan anak perempuan.

Bahkan pelantun ‘Anak Gembala’ itu berencana melepas alat kontrasepsi IUD yang dipasang beberapa saat setelah ia melahirkan.

“Tiba-tiba pagi ini liatin Arrasya lagi bobo kok aku kepikiran ‘pengen punya anak bayi lucu kayak gini lagi trus cewe dong’. JENG JENG JENGGG @randibachtiar apakah ini saatnya aku copot IUD?,” ujar @tasyakamila, dikutip suara.com, Sabtu (5/9/2020).

Tapi lantas istri dari Randi Bachtiar itu menimbang kembali beberapa alasan, hamil di masa pandemi bukan hal yang mudah, anak lelakinya belum lepas ASI, dan berat badan Tasya juga akan kembali bertambah.

Pemikiran inilah yang membuat Tasya galau bukan kepalang.

Lantas sebenarnya berapa tahun sih jarak yang tepat antar anak jika ingin menambah momongan?

Beberapa waktu lalu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyarankan memberikan jeda 3 tahun antar anak atau setidaknya menunggu anak berusia 24 bulan (2 tahun) baru merencanakan kehamilan selanjutnya.

“Dari kehamilan sekarang dengan yang akan datang ada yang namanya brith to birth interval, jadi minimal 3 tahun,” ujar Hasto dalam webinar Invest ASI Indonesia, Rabu (12/8/2020).

Hasto melanjutkan memberikan jarak usia antar anak pertama dan anak selanjutnya, juga bisa mencegah terjadinya stunting, karena fokus kasih sayang, pemberian nutrisi bisa maksimal hingga 2 tahun, jadi anak tidak lepas dari ASI.

Stunting adalah keadaan dimana anak gagal tumbuh baik secara fisik ataupun kognitif (kemampuan berpikir anak).

Biasanya ia tumbuh lebih pendek dari anak-anak sebayanya.

Ini terjadi karena anak kurang mendapat asupan gizi seimbang, termasuk ASI.

Sumber : Suara.com

 

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *