banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Tahun Ini Festival Meriam Karbit Kota Pontianak Tak Digelar

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono memberikan keterangan pers.
banner 120x600

triggernetmedia.com – Tradisi tahunan meriam karbit menyambut hari raya Idul Fitri tahun ini dipastikan tidak dapat diselenggarakan. Hal itu akibat dari pandemi COVID-19 yang masih melanda dunia secara global, termasuk Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

“Dengan pertimbangan yang ada maka tahun ini festival meriam karbit tidak digelar,” ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Minggu (10/5/2020).

Alasan tidak digelarnya festival meriam karbit, jelas Edi, adalah untuk meminimalisir terjadinya kerumunan orang. Sebab satu diantara upaya untuk memerangi wabah ialah dengan menerapkan pembatasan fisik atau disebut physical distancing.

“Siapa yang bisa menjamin masyarakat tak berbondong-bondong menyaksikan secara langsung jika festival itu digelar,” ujarnya.

Wali Kota Pontianak ini mengingatkan bahwa festival meriam karbit bukan satu-satunya even khas kota Pontianak yang batal digelar. Festival lain yang batal digelar adalah festival titik kulminasi.

Edi melanjutkan bahwa dirinya juga merasakan kesedihan jika tradisi meriam karbit menjelang Idul fitri itu tidak digelar. Padahal sedari kecil dilanjutkannya menjadi rutinitas yang tak hilang setiap ketika akan menyambut lebaran, dentuman suara meriam yang menggelar hingga subuh merupakan hal yang selalu dirindukan.

“Selain festival meriam karbit, salat tarawih pun digelarnya di rumah, sehingga kebiasaan suka cita pada saat ramadan dan idul fitri tidak dirasakan pada tahun ini,” ungkap Edi.

Dirinya meyakini jika pandemi ini bisa diselesaikan dengan cepat, maka tahun depan festival itu bisa digelar kembali. Bahkan dengan kemeriahan yang lebih besar sebagai bentuk wujud syukur.

Dikatakanya, untuk memainkan meriam karbit itu membutuhkan biaya yang cukup besar. Mulai dari merakit kembali meriam, membeli karbit dan kebutuhan lainnya.

“Lebih baik biaya itu digunakan untuk kehidupan sehari-hari,” pesan Edi.

Lebih lanjut Edi mengajak seluruh pihak termasuk, tokoh agama, tokoh masyarakat, paguyuban untuk bersinergis bersama perang melawan corona.

“Di tengah situasi ini seluruh komponen masyarakat kita ajak untuk turut merasakan keprihatinan pandemi Covid-19,” katanya.

Dhesta

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *