banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Silang Pendapat Rencana Pembangunan Terminal Type C

banner 120x600

BENGKAYANG (triggernetmedia.com) – Pemerintah Kabupaten Bengkayang melalui Dinas Perhubungan tahun ini akan membangun terminal Type C, dengan memanfaatkan halaman Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) di jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Bumi Mas, Kecamatan Bengkayang.

“Namun, rencana pembangunan tersebut dinilai kurang tepat dan kurang strategis. Mengingat jarak dan angkutan umum di Bengkayang susah di temui,” ungkap Sekretaris Komisi II Bidang Pembangunan DPRD kabupaten Bengkayang, Esidorus, Senin (18/3).

Menurut Esidorus, jika rencana pemanfaatan areal Dekranasda menjadi terminal sementara oleh pemerintah, sudah tentu pemeritah harus segera menata kembali terminal yang memadai.

“Karena kalau itu sifatnya sementara, tentu nanti Pemda perlu juga melakukan penataan. Sehingga dapat memudahkan masyarakat pengendara untuk berpergian. Karena selama ini masyarakat, kendaraan tidak ada tempat parkir,” ujarnya.

Terminal, kata Esidorus, sudah tentu menjadi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan terminal memang sudah sepantasnya perlu dibangun.

“Karena ini bersifat sementara, saya pikir ini cukup memadai di lokasi Dekranasda. Sudah cukup representatif. Apalagi kalau kita bicara soal terminal yang tipe C. Ini hanya perlu penataan, pengelolaan kembali. Sehingga benar-benar difungsikan, dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata dia.

Anggota DRPD Kabupaten Bengkayang, Siman Siahaan, menilai rencana pembangunan terminal yang memanfaatkan halaman Dekranasda terkait layak atau tidaknya kembali ke masyarakat yang menilai. Menurutnya, sudah selayaknya Bengkayang punya tempat persinggahan yang tertata dengan baik.

“Bengkayang ini kan sudah berumur, masa sampai sekarang terminal pun belum ada. Ini yang saya prihatin. Sedih, kita memikirkan dibandingkan dengan Kabupaten lain,” ujarnya.

Siman Siahaan menilai menyangkut difungsikan sementara halaman Dekranasda adalah hal yang sangat mubazir. Sebab, dari letaknya, untuk persinggahan kurang strategis.

“Tempatnya tidak ditengah, tapi itu di ujung. Bukan dipusat yang strategis menurut saya,” ujar dia.

Siman pun menyarankan agar dicarikan tempat yang lebih tepat untuk membangun terminal tersebut. Dia berharap pembangunan terminal yang direncanakan itu dapat menjadi beranda atau wajah Kabupaten Bengkayang.

“Saya kira masih ada tempat lain yang lebih pantas. Karena pembangunan terminal itu menggunakan pembiayaan yang tidak sedikit. Kalau di lokasi Dekranasda kan itu bentuknya sudah permanen. Dan kalau dibongkar sama saja makan biaya,” kata dia.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang, Obaja menegaskan, untuk penataan kota dan penerbitan kota perlu dibangunnya terminal. Saat ini, pemeritah dengan dinas terkait sudah membicarakan soal itu.

“Beberapa Minggu yang lalu, sehubungan dengan kesiapan penyediaan sarana dan prasarana, terminal sudah disiapkan secara administrasi, dan rencangan kita kemarin memang di areal Dekranasda,” ujar sekda Obaja.

Obaja menilai hal itu lebih memadai, dan baik. Karena diareal tersebut beberapa bangunan yang menunjang, seperti tempat berjualan yang memang sudah tersedia.

“Pertemuan juga sudah kita lakukan, bagaimana cara membagi tugas dalam pelaksanaan pembangunan dan pembenahan. Perancangan terminal yang akan kita bangun,” ucapnya.

Ia menyebut ada beberapa OPD yang terkait, seperti Dinas Perhubungan, Perindag, PUPR dan Koperasi. Sehingga bisa berkolaborasi untuk menyiapkan rancangan pembangunan.

“Rancangan itu juga merupakan bagian dari tata kota. Sebelum orang ke Bengkayang, orang lebih dulu bertemu di terminal,” jelasnya.

Sekda Obaja berharap dengan adanya terminal tersebut lebih memudahkan persinggahan bus bus ataupun angkutan umum lainnya. Dirinya pun menekankan agar penataan tempat lainnya seperti tempat berparkir lebih tertata baik dan rapi.

Tokoh Masyarakat Bengkayang, Pujianto mengatakan, keberadaan terminal sangat dibutuhkan. Dia menilai, apapun jenisnya, semua punya tempat akhir, sama juga dengan sampah. Namun, hal itu tidak bisa serta merta ditempatkan, seperti rencana pemakaian halaman Dekranasda.

“Pemerintah menetapkan segala sesuatu itu berdasarkan aturan. Tata ruang yang sudah mereka rencanakan jauh hari, dulu-dulu. Tidak bisa sukanya, hanya karena ada bangunan yang kosong, lahan yang tidak dipakai. Itu bukan menggunakan rencana yang matang. Karena membangun terminal itu sudah direncanakan dalam RPJMD, rencana pembangunan jangka panjang dan menengah,” ujar Puji.

Pujianto pun mengaku kurang setuju. Menurutnya, areal dekranasda sudah menjadi ikon Bengkayang. Karena itu dirinya meminta jangan ada alih fungsi lagi menjadi terminal.

“Terminal ya cari lagi tempatnya. Lahan di Bengkayang kan masih luas, bisa ditata. Perencanaan awal tata kota itu hal yang paling penting. Bisa dikaji dululah ,” katanya.

Pewarta : Doe
Editor : Arizbroadcaster

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *