triggernetmedia.com – Pemerintah terus memperluas kesempatan kerja bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ke pasar global. Melalui program “SMK Go Global”, sedikitnya 500 ribu lulusan SMK ditargetkan dapat bekerja di luar negeri dalam beberapa tahun ke depan.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), sebagai langkah konkret dalam memperkuat peran SMK sebagai lembaga pendidikan vokasi yang menghasilkan tenaga kerja terampil dan berdaya saing internasional.
Menko PM Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menegaskan bahwa SMK Go Global tidak sekadar program penempatan kerja, melainkan strategi besar untuk menyiapkan generasi muda menghadapi peluang pasar tenaga kerja internasional.
“Hari ini saya bersama Pak Menteri BP2MI membahas paket program SMK Go Global. Tujuannya agar lulusan SMK bisa menembus pasar kerja global dengan kemampuan teknis dan bahasa yang mumpuni,” ujar Cak Imin di Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Menurutnya, pasar kerja dunia saat ini tengah membutuhkan banyak tenaga terampil dari berbagai sektor, terutama pengelasan bawah laut (underwater welding) dan sektor hospitality, yang memiliki permintaan tinggi di berbagai negara.
“Peluang kerja di luar negeri sangat besar, khususnya di bidang welder dan hospitality. Kami ingin menyiapkan 500 ribu pekerja migran lulusan SMK agar bisa bersaing dan diterima di negara tujuan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Cak Imin menyebut bahwa SMK Go Global juga menjadi wadah perencanaan karier sejak dini bagi siswa yang memiliki minat bekerja di luar negeri. Oleh karena itu, penguasaan bahasa asing dan etika kerja internasional akan menjadi bagian penting dalam kurikulum vokasi.
“SMK harus mulai membangun perencanaan karier bagi siswanya sejak awal. Bahasa asing harus diajarkan sejak semester pertama agar mereka siap bersaing secara global,” tambahnya.
Selain menyiapkan tenaga kerja siap pakai, Cak Imin menekankan bahwa pendidikan vokasi juga harus melahirkan generasi muda yang mandiri secara ekonomi dan memiliki jiwa wirausaha.
“Kita ingin pendidikan vokasi melahirkan dua hal: lulusan yang siap bekerja dan menguasai bahasa, serta lulusan yang memiliki semangat kewirausahaan,” ujarnya.
Program SMK Go Global menjadi bagian dari strategi nasional dalam memperkuat ketenagakerjaan berbasis vokasi dan meningkatkan posisi Indonesia di pasar kerja internasional, sekaligus memastikan perlindungan dan pemberdayaan tenaga kerja migran secara berkelanjutan.




