triggernetmedia.com – Pemerintah terus memperkuat dukungan terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tahun ini, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mendapat alokasi penyaluran dana sebesar Rp4 triliun, yang disalurkan melalui Bank Kalbar dan sejumlah bank himbara seperti BRI, BNI, Mandiri, BTN, BSI, serta Pegadaian.
Kegiatan Akad Massal KUR Serentak Nasional yang digelar di Aula Garuda Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (21/10/2025), menjadi momentum penting bagi upaya memperluas akses pembiayaan UMKM di daerah. Acara ini terselenggara serentak di 38 provinsi, dan dibuka secara virtual oleh Menteri Koperasi dan UKM bersama Menko Perekonomian.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar Harisson menjelaskan, dari total Rp4 triliun dana KUR yang disalurkan, Bank Kalbar menanggung porsi sekitar Rp700 miliar. Hingga September 2025, realisasi penyaluran KUR oleh Bank Kalbar telah mencapai Rp580 miliar.
“Penyaluran KUR ini menjadi langkah nyata pemerintah membantu UMKM tumbuh dan berdaya saing. Untuk plafon hingga Rp100 juta, tidak memerlukan agunan, agar pelaku usaha kecil lebih mudah mengakses pembiayaan,” ujar Harisson.
Ia menambahkan, KUR bukan hanya alat bantu permodalan, tetapi juga sarana memperluas kesempatan kerja dan mendorong ekonomi daerah.
“Kami berharap penerima KUR dapat memanfaatkannya secara produktif agar usaha mereka berkembang dan masyarakat sekitar ikut merasakan dampaknya,” tambahnya.
Perbankan Beri Pendampingan untuk UMKM
Direktur Pemasaran Bank Kalbar, Yuse Chaidi Amzar, menegaskan bahwa selain menyalurkan pembiayaan, pihaknya juga memberikan pendampingan dan pelatihan bagi pelaku UMKM agar mampu mengelola dana secara tepat sasaran.
“KUR ini bukan sekadar pinjaman, tetapi bentuk komitmen untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat. Kami ingin UMKM Kalbar bisa naik kelas dan memperluas pasar,” ucap Yuse.
Sektor usaha yang paling banyak mendapatkan pembiayaan KUR di Kalbar meliputi perdagangan, pertanian, dan perkebunan.
Dampak Nyata bagi Pelaku Usaha Lokal
Salah satu penerima manfaat, Anna Susanti, pengusaha minuman herbal asal Pontianak, mengaku sangat terbantu dengan program KUR tanpa agunan. Berkat tambahan modal tersebut, ia berhasil memperluas produksi dan memperkenalkan produknya hingga ke Bandung dan Jakarta.
“Selama ini kami kesulitan modal karena kendala jaminan. Dengan KUR ini, usaha saya bisa berkembang, bahkan sedang merambah ke produk baru berupa minyak pijat herbal,” ungkap Anna.
Dukung Inklusi Keuangan dan Pemulihan Ekonomi
Program Akad Massal KUR menjadi bagian dari strategi nasional memperluas inklusi keuangan dan memperkuat ekonomi daerah. Melalui sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga keuangan, diharapkan UMKM di Kalimantan Barat semakin mandiri dan mampu menjadi pilar utama pembangunan ekonomi.
“Pemerintah Provinsi Kalbar berkomitmen untuk terus mendorong UMKM tumbuh menjadi tulang punggung perekonomian daerah,” tutup Harisson.




