triggernetmedia.com – Komoditas unggulan Kalimantan Barat, terutama Kratom dan Ikan Arwana Super Red, menunjukkan performa ekspor yang menjanjikan. Hal ini didukung penuh oleh akselerasi dari Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Barat.
Pelepasan Ekspor Perdana
Acara pelepasan ekspor perdana Kratom dan Arwana digelar di Pelabuhan Laut Dwikora Pontianak pada Selasa (30/9), dihadiri oleh Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, serta Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto.
Ekspor perdana Kratom dari Kalimantan Barat mencapai total 343,5 ton senilai Rp15,4 miliar dengan tujuan India. Pada kesempatan yang sama, dilepas pula ekspor 150 ekor Arwana Super Red ke Taiwan dengan nilai Rp108,7 juta.
Pertumbuhan Ekspor Fantastis
Sejak Juni hingga September 2025, ekspor Kratom ke India sudah dilakukan sebanyak 10 kali dengan volume total 2.625 ton dan nilai mencapai Rp10,2 miliar.
Lonjakan besar juga terjadi pada ekspor Arwana Super Red, habitat asli Kapuas Hulu. Volume ekspor meningkat drastis dari 134.115 ekor pada 2024 menjadi 14.302.494 ekor pada 2025. Nilai ekspor untuk komoditas ini selama periode 2024–2025 mencapai Rp189 miliar. Selain itu, Sarang Burung Walet juga menjadi penyumbang signifikan, dengan 839 rumah walet yang sudah teregistrasi.
Legalitas Kratom dan Harapan Hilirisasi
Dalam sambutannya, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan menegaskan bahwa Kratom merupakan potensi besar selain Arwana Super Red. Ia menyoroti pentingnya legalitas serta peningkatan kualitas pengolahan.
“Terkait Kratom ini, pengelolaannya di Kabupaten Kapuas Hulu masih berupa bahan mentah. Petani hanya panen dan mengeringkan. Kami berharap ada pembinaan dan edukasi agar kualitas pengolahan meningkat,” ujar Fransiskus Diaan.
Bupati juga menekankan pentingnya kepastian hukum. Kehadiran Permendag No. 21/2024 dan Permendag No. 9/2025 tentang kebijakan ekspor memberikan kelegaan bagi petani setelah sebelumnya isu legalitas Kratom menuai perdebatan.
“Kini masyarakat bergairah. Lahan yang tidak produktif diganti dengan tanaman Kratom karena harganya sudah stabil dan legalitasnya jelas,” tambahnya.
Bupati Fransiskus Diaan berharap sinergi pemerintah pusat, provinsi, dan DPR RI dapat memastikan Kratom Kapuas Hulu yang diakui berkualitas terbaik di Kalimantan Barat benar-benar mampu menyejahterakan masyarakat setempat.