triggernetmedia.com – Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan tertutup di Istana Negara, Selasa (12/8/2025) malam, dengan sejumlah pejabat tinggi negara dari sektor politik, keamanan, dan pangan. Agenda utama yang dibahas adalah percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan perumusan strategi distribusi beras nasional.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyebut, hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal (Purn) Herindra, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, dan Kepala Perum Bulog Rizal Ramdhani. “Pertemuan ini membahas isu strategis terkait keamanan dan ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Akselerasi Program Makan Bergizi Gratis
Menurut Kepala BGN Dadan Hindayana, Presiden meminta percepatan signifikan pelaksanaan MBG yang menjadi salah satu janji kampanye. Saat ini, MBG telah dilaksanakan melalui 5.103 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 38 provinsi, 502 kabupaten/kota, dan 4.770 kecamatan, menjangkau lebih dari 15 juta penerima manfaat. Targetnya, jumlah ini segera meningkat menjadi 20 juta orang.
Pendanaan pembangunan infrastruktur SPPG berasal dari investasi mitra strategis, bukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Nilai investasi yang sudah terserap mencapai hampir Rp28 triliun, dengan biaya per unit SPPG sekitar Rp1,5–2 miliar. Sementara itu, APBN sebesar Rp8,2 triliun dialokasikan untuk intervensi gizi, seperti pengadaan bahan makanan bergizi.
Program ini juga mendorong ekonomi lokal. Sejumlah restoran dan hotel mengalihfungsikan dapurnya menjadi SPPG, melayani hingga 3.500 porsi per hari.
Strategi Distribusi Beras
Selain MBG, rapat juga membahas peran Bulog dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan beras. “Ada strategi yang harus dilakukan pemerintah terkait distribusi beras,” ujar Dadan, tanpa merinci teknisnya karena berada di luar kewenangan BGN.