triggernetmedia.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih melanda wilayah Ketapang dan sekitarnya.
“Sejak beberapa pekan terakhir, luas lahan yang terbakar mencapai ratusan hektar,” ungkap Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Ketapang (Daops) Rudi Windra Darisman, Senin (19/8).
“Untuk di wilayah Ketapang, saat ini ada sekitar 194 hektar lahan gambut yang terbakar, yaitu di kecamatan Matan Hilir Selatan, Matan Hilir Utara, Muara Pawan, Benua Kayong dan Kendawangan,” sambung Rudi.
Dikatakannya, lahan gambut yang terbakar terdapat semak belukar milik masyarakat dan sebagian lagi kebun sawit.
Kebakaran itu menimbulkan kabut asap yang cukup pekat di sepanjang jalan poros Pelang-Tumbang Titi.
“Uaya pemadaman karhutla di wilayah Ketapang sampai saat ini masih terus dilakukan. Namun, hingga saat ini sebagian besar api di beberapa wilayah di Ketapang sudah berangsur-angsur padam.
Untuk melakukan pemadaman ini, petugas gabungan menurunkan kekuatan penuh, yang terhimpun dalam tim satgas karhutla yakni, TNI, kepolisian, Manggala Agni, BPBD, Damkar, Dinas Kehutanan dan dibantu masyarakat peduli api (MPA) di berbagai Desa dan dua buah Helli Kopter bantuan dari Pusat,” ujarnya.
“Saat ini titik api masih menyebar. Tapi sebagian besar sudah kita atasi. Sebab, semua pasukan kita kerahkan.Jadi sekarang tim masih terus bergerak memadamkan api,” timpalnya.
https://www.youtube.com/watch?v=_VqZ_HMM84o
Sebelumnya, Wakil Bupati Ketapang Drs Suprapto.S melakukan pninjauan langsung lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah) di Desa pelang Kecamatan Matan Hilir Selatan Minggu malam (18/8).
Peninjauan Wakil Bupati Ketapang ke lokasi karhutla bersama unsur forkopimda lainnya, yakni Kejari, Kapolres, Dandim 1203 Dan Kepala Manggala Agni yang sudah berhari-hari di lokasi kebakaran.
Suprapto menyayangkan Kebakaran lahan yang telah terjadi.
Menyikapi hal itu, Suprapto menekankan agar lahan tidur yang ditumbuhi semak belukar yang menjadi langganan kebakaran agar diolah menjadi lahan produktif.
“Tragedi kebakaran disini sudah menjadi rutinitas setiap tahun. Kepala desa sudah selayaknya berfikir lahan yg luas ini jangan dibiarkan lagi menjadi belukar yang subur. Harusnya ditanami Nenas atau apa saja yang bernilai ekonomis, sehingga tahun mendatang tidak ada lagi kebakaran, sebab lahannya tidak tidur, dan lahannya menjadi lahan produktif,” imbau Suprapto.
http://https://www.youtube.com/watch?v=_VqZ_HMM84o
Selain itu Suprapto meminta kepada pejabat terkait untuk mengedukasi kepada masyarakat untuk meminimalisir terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
“Mari kita berkerjasama dengan baik, begitu juga aparat dan pemerintah yang ada di kecamatan seperti Camat, Babinkamtibmas, Kepolisian, dan Masyarakat Peduli Api (MPA), agar dapat mengedukasi masyarakatnya tentang bahaya Karhutla. Sehingga dapat meminimalkan kecil terjadinya angka kebakaran hutan dan lahan di Desa Pelang,” imbaunya lagi.
Jhon I Ariz