triggernetmedia.com – Siapa dari kamu yang tak akrab dengan media sosial di era now? Pasti semuanya punya ya. Terutama buat kamu yang masuk kategori generasi Y (milenial) dan generasi Z.
Pertanyaannya sekarang, sudahkah media sosialmu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga memberikan nilai plus seperti meningkatkan kebutuhan personal branding?
Kalau jawabannya belum atau kurang maksimal, kamu wajib simak ulasan kali ini. Seperti dikutip di laman highlight.id
Media sosial memang akan selalu seperti dua mata pisau. Apabila digunakan untuk hal yang negatif seperti ujaran kebencian, saling nyinyir, menyebarkan berita hoax, dan hanya menyamar untuk menjadi orang lain demi mengambil keuntungan, sudah pasti media sosial bercitra buruk.dia.
Sebaliknya, jika kamu gunakan untuk hal positif seperti menjalin silaturahmi yang lama terputus, berbisnis, berkarya, dan menginspirasi orang lain lewat aktivitas yang berguna, maka media sosial dipandang sebagai sesuatu yang baik. Jadi, kembali lagi pada kamu sebagai pemegang kendalinya.
Salah satu hal positif yang sebenarnya sangat ampuh untuk dibentuk dari aktivitas di media sosial adalah personal branding. Personal branding yang berhasil ditampilkan dengan baik pada akhirnya bisa mengangkat reputasi seseorang tentang apa yang dipikirkannya dan dilakukannya demi karir yang sedang dijalani serta berpengaruh juga pada masa depannya.
Bahkan, kini, dinamika terbaru dalam dunia kerja, menurut data Your Story @Work dari Linkedin, sebanyak 78 % pembuat keputusan dalam proses rekrutmen selalu melihat profil Linkedin kandidat dan 73 % dari para pembuat keputusan yakin bahwa kesan yang dibangun seorang profesional secara daring (online) sama pentingnya dengan kesan di dunia nyata. See?
Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk membentuk personal branding melalui media sosial? Sebelum melangkah kesana, sebaiknya kamu mengenal karakter media sosial dulu, sehingga kamu bisa atur strategi dengan baik sesuai kebutuhanmu.
Macam-macam Media Sosial untuk Mendukung Personal Branding
Memilih media sosial yang tepat juga penting untuk membuat personal branding-mu meningkat. Misalnya, kalau passion yang akan kamu tonjolkan berada di bidang kepenulisan, kamu bisa membuat blog pribadi yang kemudian link-nya bisa dibagikan melalui Facebook atau Twitter. Atau, kalau kamu lebih mem-branding diri di bidang fotografi, maka Instagram cocok untuk dijadikan pilihan utama.
Cocok atau tidaknya menggunakan suatu media sosial, menurut Putri KPM, social media specialist di Blogger Perempuan Network, selain tergantung dengan kebutuhan atau bisnis kamu, juga mesti memperhatikan target audience, range usia, dan semacamnya. Supaya lebih jelas, ini dia beragam jenis media sosial menurut segmen penggunanya yang bisa kamu jadikan referensi.
Penggunanya segala usia dan rata-rata perempuan. Menulis sebuah post di sini cenderung panjang dan minim batasan. Sehingga kalau membutuhkan sesuatu yang bisa dibaca dalam jangka waktu tidak terlalu cepat, FB adalah pilihan yang tepat. Kamu bisa sharing opinimu tentang suatu hal dikaitkan dengan branding-mu selama ini.
Penggunanya memiliki rentang usia antara 18 – 29 tahun. Menulis sebuah post di sini terbatas pada karakter tertentu, yaitu hanya 140 karakter. Seperti arti tweet yang berarti kicauan, maka media sosial ini cocok untuk berbagi berita singkat atau opini yang perlu dinaikkan dalam waktu cepat.
Penggunanya berkisar antara 18 – 29 tahun. Lebih bersifat menampilkan visual dengan caption menarik dan cocok untuk membentuk suatu brand image tertentu. Media sosial ini sudah selayaknya album foto di zaman dulu, sehingga orang bisa mengenal siapa kita dari feed yang ada. Saat ini, sudah terdapat fasilitas Instagram Story yang memungkinkan untuk menyampaikan hal secara cepat lewat sebuah tampilan berupa foto atau video yang tidak permanen.
YouTube
Penggunanya segala usia. YouTube memuat video yang dibuat oleh perseorangan, siapapun itu. Tapi, video paling dicari adalah video how to atau bersifat tutorial. Mengunggah video di YouTube bagi suatu brand juga bermanfaat untuk meningkatkan brand awareness.
Penggunanya berkisar antara usia 30 – 48 tahun atau pada fase dewasa muda ke atas. Media sosial ini bagus digunakan untuk memuat portofolio dan menunjukkan profesionalisme seseorang.
Dari semua jenis media sosial di atas, biasanya ada 3 media sosial yang lazim dan cenderung “wajib” dimiliki oleh sebuah profesi untuk mendukung personal branding-nya, yaitu Facebook, Twitter, dan Instagram. Lebih lengkap lagi kalau kamu juga menambahkan portofolio di Linkedin.
Selain sangat berguna untuk kebutuhan personal branding-mu, kamu juga akan mendapat manfaat lain dari mengenal karakteristik media sosial jika menggunakannya dengan baik. Seperti networking yang makin luas, tidak saja pertemanan baru tapi juga circle di ranah keprofesian yang saling terhubung dan mengokohkan nama kamu di dunia yang sedang kamu tekuni. Misalnya, blogger akan memiliki jaringan pertemanan berbagai blogger dengan niche yang berbeda. Kemudian mengenal digital agency, teman-teman jaringan penulis, penerbit, dan sebagainya.