banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Tukang sayur ini wakili Kalbar lomba Penyuluh Teladan Tingkat Nasional

banner 120x600

triggernetmedia.com – Jika kebanyakan para Dai berdakwah umumnya di dalam Masjid ataupun Majelis taqlim, maka berbeda halnya dengan Ustad Muhammad Yusuf. Ustad Muhammad Yusuf ternyata memiliki cara tersendiri dalam berdakwah dan terkesan unik serta menginspirasi di tengah Masyarakat Kabupaten Melawi.

Di sela sela rutinitasnya sebagai Guru Ngaji dan Penjual Sayur Keliling di seputaran Kota Nanga Pinoh, Ayah dua anak ini selalu menyempatkan diri memberikan tausih tentang ilmu agama Islam kepada masyarakat. Khususnya bagi para ibu ibu yang sedang menunggu anak anaknya di sekolah.

Ada tiga lokasi yang menjadi sasaran Dakwah Ustad Muhammad Yusuf. Pria lulusan IAIN Pontianak ini selain berjualan sayur keliling, di lingkungan sekolah SD Negeri 3 Sidomulyo, PAUD Desa Baru dan PAUD dusun Pangkoh, Kecamatan Nanga Pinoh menjadi tempat-tempat yang sering ia berikan tausiah tentang ajaran agama Islam.

Ketekunan dan semangatnya dalam berdakwah itulah yang pada akhirnya sampai ke Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kalbar. Oleh Kakanwil Kemenag Kalbar, Ustad Muhammad Yusuf diganjar sebagai penyuluh terbaik dalam lomba Pemilihan Penyuluh Agama Islam Teladan Non PNS Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019 pada bulan Juni lalu.

Penghargaan tersebut diberikan atas konsistensinya melaksanakan program strategi dakwah yang unik, menginspirasi dan memotivas bagi penyuluh lainnya.

Ustad Muhammad Yusuf bersyukur kepada Allah S.W.T atas nikmat dan prestasi yang didapatnya dari Kanwil Kemenag Kalbar itu.
Ia mengaku tidak pernah menyangka hal kecil yang dilakukannya itu sejak awal masuk ke Nanga Pinoh tahun 2011 hingga sekarang mendapat respon positif. Apalagi dirinya hanyalah Penyuluh Agama Islam Non PNS di Kantor kemenag Melawi yang baru mengabdikan diri sejak tahun 2013 lalu.

” Padahal baru tahun 2013 saya diangkat jadi tenaga penyuluh Agama Islam Non PNS,” ujarnya.

Ustad Muhammad Yusuf menceritakan, awalnya hanya segelintir ibu-ibu saja ataupun para pelanggannya yang bertanya soal masalah ilmu Agama. Mereka sambil membeli sayur dagangannya, sembari melontarkan pertanyaan agama.

“Awalnya ibu-ibu itu kebanyakan bertanya seputar hukum-hukum kekeluargaan dalam Islam,” cerita pria yang berdomisili di Jalan lingkar Bandara, Desa Kenual ini.

Melihat antusiasme dan semangat para ibu- ibu yang ingin menambah pemahaman tentang ilmu agama, Ia pun kemudian menyempatkan waktu sekitar 15 menit untuk mendengarkan dan menyampaikan dakwahnya. Bahkan tidak sedikit yang bertanya seputar hukum hukum dalam Agama Islam khususnya dalam kehidupan sehari hari.

“Berdakwah sambil berjualan sayur ini kesannya kita tidak formal seperti di dalam Masjid. Jika ada Ibu-Ibu yang bertanya tentang ilmu agama, ya langsung saya berikan penjelasan,” katanya.

Ia mencontohkan semangat Rasullah SAW, ketika berdagang sambil berdakwah dalam mensyiarkan agama Islam yang tidak pernah mengenal lelah dan bosan.

“Saya punya prinsip dalam berdakwah, lebih baik saya jemput bola dari pada harus menunggu. Sambil mencari rejeki dengan berjualan sayur. Alhamdulillah atas nimat yang Alllah berikan selama ini,” ungkapnya.


Kini, Ustad Yusuf pun harus bersiap diri untuk mewakili Kalbar pada lomba Penyuluh Teladan Tingkat Nasional yang digelar pada Agustus 2019 mendatang.

“Mohon doanya semoga saya tetap bisa memberikan yang terbaik, bagi Melawi dan Kalbar pada umumnya,” ucapnya

Pewarta : Dea
Editor : Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *