triggernetmedia.com – Komunitas Pejuang Subuh (KPS) menginisiasi gerakan bakti sosial Masjid Agung Melawi, sekaligus mengajak umat Islam di Kabupaten Melawi turut peduli terhadap kelangsungan dan kelanjutan pembangunan Masjid Agung di kilometer 6, jalan Kota Baru, Nanga Pinoh.
“Alhamdulillah ramai yang hadir dan aktif melakukan bersih-bersih dimasjid Agung kebanggaan kita,” ujar Bambang Setiawan, Ketua Komunitas Pejuang Subuh Melawi, Sabtu (20/7).
Bambang mensyukuri dan memberikan apresiasi terhadap peran umat Islam. Bersama tokoh masyarakat dan ormas-ormas Islam di Melawi, yang dinilainya sebagai bentuk kesadaran dan panggilan hati dalam kegiatan Komunitas Pejuang Subuh.
“Kesadaran mereka di KPS ternyata aktif juga melakukan bersih-bersih, baik di dalam dan diluar bangunan Masjid Agung. Ini pertanda kita semua peduli terhadap kelangsungan pembangunan masjid kebanggan umat Islam yang mengagungkan rumah Allah,” kata Bambang.
Jama’ah Komunitas Pejuang Subuh di Melawi terdiri dari berbagai latar belakang. Ada komunitas Vespa Melawi, KPA Ciwanadri, pemuda Muhammadiyah, Banser, FKPPI, Bekaban, Ikatan Keluarga Besar Pantura, para Remaja Masjid dan ormas-ormas resmi.
Dalam kegiatan KPS subuh tadi, hadir pula Ritaudin, legislator Melawi terpilih pada pileg 2019 di DPRD Povinsi Kalbar. Ada pula Saparni, legislator terpilih di DPRD Kabupaten Melawi. Turut hadir Abang Baharudin dan ketua HIPMI Melawi, Kusmas Hadi Saputra.
“InsaAllah, aksi bakti sosial di Masjid Agung ini rutin kita gelar setiap minggu pagi,” ucap Bambang.
Bambang memaparkan, pembangunan Masjid Agung dilakukan sejak tahun 2012. Pembangunan Masjid Agung bukan hanya menjadi tugas dan tanggung jawab pengurus Yayasan Muslim atau pengurus masjid dan Pemerintah Kabupaten Melawi saja. Melainkan menjadi tanggungjawab bersama dan perhatian semua pihak, khususnya Umat Islam.
“Jangan sampai rumah Allah dan rumah ibadah umat Islam ini dibiarkan terbengkalai begitu saja. Tentu kita tidak inginkan beralih fungsinya,” sebutnya.
Bambang melanjutkan, aksi bakti sosial yang dilakukan adalah murni dari gerakan umat Islam Melawi. Tidak ada kepentingan politik atau kepentingan lainnya.
“Sebagai umat islam, justru kami sangat mengkhawatirkan dan prihatin jika pembangunan Masjid Agung kerap dijadikan isu kepentingan politik, apalagi diseret-seret dalam persoalan hukum,” ucapnya.
Kedepan, kata Bambang, KPS Melawi juga akan menginisiasi penggalangan dana umat untuk Masjid Agung agar dapat segera difungsikan. Ia mengimbau tidak boleh timbul fitnah dan adanya kepentingan lain termasuk menyangkut persoalan hukum yang dikaitkan terhadap pembangunan Masjid Agung. Sebab, kegiatan KPS murni pergerakan umat islam, yakni amar ma’ruf nahi Munkar.
“Saya yakin dan optimis umat Islam Melawi siap bersama sama untuk mewakafkan hartanya di jalan Allah, dan sepakat untuk dapat menyelesaikan pembangunan Masjid Agung. Semoga Allah memudahkan langkah dan perjuangan kita bersama,” kata dia.
Disela kegiatan bersih bersih KPS di Masjid Agung itu, seorang peserta aksi secara kebetulan menemukan uang Rp20 ribu. Oleh jama’ah, mereka semua sepakat menjadikan uang Rp20 ribu itu sebagai langkah awal dalam penggalangan dana umat untuk kelanjutan pembangunan Masjid Agung Melawi.
“InsaAllah, dari 20 ribu ini, akan menjadi 200 juta bahkan 20 miliar. Umat islam peduli Masjid Agung,” ungkap ustad Merianto, satu dari jamaah KPS yang turut melakukan aksi bersih-bersih di Masjid Agung Melawi.
Pewarta : Dea
Editor : Ariz