banner 120x600 banner 120x600
Kapuas RayaKilas Kalbar

Sepenggal cerita Handoyo tukang rujak yang sukses di perantauan

×

Sepenggal cerita Handoyo tukang rujak yang sukses di perantauan

Sebarkan artikel ini

triggernetmedia.com – Jika Anda sedang mengunjungi Melawi, barangkali tidak ada salahnya untuk mampir sekedar menikmati jajanan rujak ulek buah segar dagangan si mas Handoyo yang kaya akan rasa, dengan aromanya yang khas, segar, dilumuri gula merah yang kental. Sambal kacangnya ok, soal pedas tinggal disesuaikan dengan selera sendiri.

Ingin tahu dan penasaran kan..???

Gampang. Tidaklah begitu sulit untuk menemukan jajanan rujak ulek si mas Handoyo ini. Dagangan yang satu ini ada di jalan Juang Kota Nanga Pinoh. Disana gerobaknya persis terpampang di depan Agen Bus Marus, Maju Terus.

Rujak ulek buah segar si mas Handoyo memang tidak asing di kalangan masyarakat Nanga Pinoh. Si mas Handoyo sendiri memang sudah lama merintis dan eksis menggeluti usaha rujak uleknya.

Wajar saja kalau rujak ulek si mas Handoyo ini begitu dikenal dan digemari para pelanggannya. Selain enak, rujak uleknya si mas Handoyo racikan bumbunya memang pas. Pokoknya mantab punya lah. Pun aneka buah-buahannya memang masih ranum dan segar pula.

Seharian ini cuaca memang panas menyengat. Kebetulan selera makan juga kurang enak. Jadi sore ini maunya cari jajanan yang segar-segar. Langsung saja tancap gas menuju jajanan mumer rujak ulek si mas Handoyo di jalan Juang.

Tak dinyana entah mengapa sore ini si mas Handoyo kelihatannya begitu ceria dan riuh santai melayani kami.

Pria berusia 35 tahun itu aslinya memang dari pulau Jawa. Namun, umumnya orang-orang di Nanga Pinoh sangat mengenalnya dengan baik. Si mas Handoyo ini memang familiar juga dan paling pandai menyesuaikan diri.

“Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung,” ujarnya kepadaku, Kamis sore.

“Kalau kampung halaman saya di Demak Jawa Tengah Sono mas. Merantau ke Melawi ini sejak tahun 2001 lalu,” ujar Handoyo.

Sejak memutuskan merantau, lanjutnya, saat itu dia bertekat kuat untuk mengadu nasib di kampung orang. Entah mengapa Kota Nanga Pinoh justru menjadi tujuannya berhijrah untuk memulai kehidupan yang baru di Kalimantan Barat ini.

“Saat itu sempat juga usaha es keliling dan somay. Itu menjadi usaha awal yang digeluti. Namun, sayang usaha waktu itu tidak berjalan lama, lantaran sepi pembeli,” keluhnya mengenang masa lalu.

Handoyo mengaku, saat itu ia langsung banting usaha lain dengan merintis usaha baru sebagai penjual rujak ulek. Alih usaha ke rujak ulek itu dia lakukan di tahun 2004.

“Mengapa memilih usaha rujak ulek, karena memang saat itu di Kota Nanga Pinoh ini belum ada satupun penjual rujak ulek. Dan saat itu menurut saya peminatnya cukup banyak,” tuturnya.

“Dulu hanya saya sendiri saja yang jual rujak ulek. Dan itupun saya berjualannya masih keliling. Tidak seperti sekarang sudah jualan menetap disini,” kata Handoyo melanjutkan ceritanya.

Handoyo bersyukur usaha yang dirintisnya sejak 15 tahun silam itu, hingga kini masih terus berlangsung dan menjadi sumber mata pencahariannya, sekaligus smenopang ekonomi dan kehidupan keluarganya.

“Bersyukur juga mas, di sini saya bisa mendapat tempat dihati masyarakat Melawi, khususnya bagi pelanggan penikmat rujak ulek saya,” ujarnya.

Rujak ulek mas Handoyo di jalan Juang ini biasanya dibuka sejak pukul 13 siang sampai jam 18 petang. Satu porsinya dia jual seharga Rp15 ribu. Karena hari sudah petang aku pun bergegas pulang.

Dari percakapan sore tadi, setidaknya ada hal yang dapat kupelajari dari si mas Handoyo. Diperjalanan, dalam benak ku bergumam, ternyata kesungguhan dan keuletan menjadi salah satu faktor dalam menghantarkan keberhasilan seseorang dalam hidupnya.

“Boleh jadi, dengan kesabaran, ketekun, kerja keras dan doa-doanya itulah yang selama ini mengantarkan tukang rujak ulek itu mendapatkan karunia dari sang pencipta,” gumamku dalam hati.

Bayangkan saja, rata-rata dalam sehari si tukang rujak ulek itu mampu meraup keutungan hingga Rp400 ribu perharinya.

Jadi wajar saja jika si mas Handoyo begitu menikmati hidup dan menjalani dengan tekun usahanya itu.

“Bersama istri dan ketiga anaknya si mas Handoyo si tukang rujak ulek itu bahkan sudah mampu membangun rumah sendiri dengan jerih payahnya. Seingatku tadi menurutnya kini ia tinggal di Kampung Istana Desa Baru, di Kecamatan Nanga Pinoh bersama istri dan ketiga anaknya,” Begitulah sepenggal kisah sukses si tukang rujak ulek dari pulau Jawa di Kampung kami.

Pewarta : Dea
Editor : Ariz

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *