PUTUSSIBAU (triggernetmedia.com) – Warga perbatasan Indonesia – Malaysia di Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mengapresiasi atas penutupan jalan tikus yang dilakukan pemerintah daerah dan aparat.
“Penutupan jalan tikus di perbatasan kami rasa itu sudah langkah tepat, karena selama ini jalan tikus selalu digunakan untuk kegiatan ilegal yang sering mengatasamakan masyarakat, padahal itu hanya dilakukan oleh oknum – oknum tertentu,” kata Tokoh Masyarakat Perbatasan, Kecamatan Badau, Heny Sudayat, Senin (17/12).
Sudayat mrngatakan keberadaan jalan tikus selama ini sering dimanfaatkan oleh oknum masyarakat untuk melakukan tindakan ilegal baik itu dari Indonesia menuju Malaysia dan sebaliknya dari Malaysia ke Indonesia.
“Sudah beberapa kali petugas di perbatasan menangkap pelaku peneyeludupan barang ilegal. Salah satu contoh penangkapan rotan, miras. Dan yang baru – baru ini terjadi adanya penangkapan peneyeludupan batu diduga jenis Antimoni. Kita bersyukur sudah ada jalan tikus yang ditutup, itu artinya memudahkan pengawasan dari petugas di perbatasan,” ujarnya.
Sementara, Kepala Bea Cukai Badau, Putu Alit mengatakan penutupan jalan tikus di perbatasan merupakan wujud komitmen petugas di perbatasan untuk memberantas aktivitas ilegal khususnya penyeludupan di jalan tikus.
Masyarakat diharapkan dapat memahami langkah yang dilakukan tersebut hanya semata – mata untuk kebaikan bersama.
“Penutupan jalan tikus sebsgai upaya dalam menanggulangi pemasukan atau pengeluaran barang – barang secara ilegal di perbatasan,” kata Alit.
Alit menyatakan sinergitas Pemerintah Daerah, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat dan tokoh adat sudah sangat baik.
” Semoga sinergitas itu selalu terjalin dengan baik sehingga persoalan perbatasan bisa teratasi bersama,” harapnya.
Penutupan jalan tikus di perbatasan Indonesia – Malaysia di Kecamatan Badau dilakukan menggunakan alat berat dengan cara digali dan dikerok serta disaksikan oleh pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat.
Pewarta : Lay
Editor : Arizbroadcaster