banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600
Kapuas Raya

Bupati Sintang Ajak Warga Hemat Gunakan Listrik

×

Bupati Sintang Ajak Warga Hemat Gunakan Listrik

Sebarkan artikel ini

Sintang – Bupati Sitang Jarot Winarno mengajak masyarakat Kabupaten Sintang untuk hemat menggunakan energi listrik. Menurutnya mengunakan listrik secara bijak besar kontribusinya untuk mengurangi pemanasan global.ajaknya saat membuka secara resmi kegiatan LPB Mini Carnival pada Jumat,(20/4) di Halaman Kantor Bappenda Jalan Merdeka Sintang.

“Lakukan pengendalian penggunaan listrik supaya efisien, misalnya mematikan lampu atau alat eketronik yang sementara tidak dibutuhkan, terutama pada saat beban puncak dari jam lima hingga jam sembilan malam.” pesan Jarot.

Dikatakannya peralatan listrik dari mesin pembangkit hingga alat elektronik berkontribusi besar menghasilkan karbondioksida yang menjadi awal pemanasan global.

“Melakukan penghematan listrik besar perannya dalam mengurangi pemanasan global,” timpal Jarot.

Saat ini PLN telah meluncurkan Listrik Prabayar (LPB) yang dapat membantu dalam pengendalian peggunaan listrik. LPB ini memberikan keuntungan bagi PLN dan pelanggan. Dengan teknologi berkembang pelayan PLN menjadi lebih prima. PLN tidak perlu lagi datang kerumah pelanggan mencatat pemakaian listrik.

“Keuntungan Listrik Prabayar bagi pelanggan adalah bebas biaya beban, bebas sangsi pemutusan dan bebas mengatur pemakaian listrik,” paparnya.

Saat ini kata Jarot baru 77 persen pelanggan listrik prabayar di Kabupaten Sintang. dia mengajak semua elemen masyarakat mensukseskan kabupaten Sintang 100 persen listrik Prabayar.

“Kita sudah teken MoU dengan PLN untuk 100 persen listrik pra bayar. Maka ayo kita beralih ke Listrik Parabayar,” Ajaknya.

Hal senada diutarakan General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat, Richard Safkaur juga mengajak masyarakat pelangan listrik PLN untuk hemat menggunakan energi listrik. Pengendalian listrik yang baik adalah bentuk penghargaan terhadap energi listrik itu sendiri.

“Energi listrik itu mahal, memerlukan bahan bakar seperti solar dan batu bara yang harganya tidak murah, maka harus kita hargai dengan cara hemat menggunakan energi listrik,” Ujarnya.

Dia juga mengatakan LPB adalah kebutuhan masyarakat khusnya warga kota. Teknologi ini mendukung kehidupan masyarakat . Pasalnya dengan teknologi ini memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam mengukur pemakaian listrik.

“ini mendorong kami menginginkan program Listrik prabayar 100 persen,” bebernya.

Dan saat ini sudah 66 persen desa dikabupaten Sintang sudah teraliri listrik sisanya ini tugas pemerintah daerah

Data 66 persen tersebut merupakan data yang diadopsi dari kemendagri yang sesuai nomenklatur hingga 2018 ini data tersebut merupakan data riil sebab data tersebut data yang dipergunakan untuk pemilukada,

“66 persen ini menjadi kewjiban pemerintah daerah ,selama tidak ada pemekaran desa baru berarti akan bertambah tetapi sepanjang itu di cut of disitu ,ini akan menjadi konsen pemkab Untuk melistriki desa ,tentunya pemekaran desa tersebut tentunya berhubungan dengan infrastruktur ,pelayanan sebab ada masyarakat,ada sekolah,rumah sakit,puskesmas serta fasilitas-fasilitas lain didalamnya tentu ini butuh listrik,telekomonikasi jalan akses untuk menjangkau dengan jumlah tersebut tentu akan menjadi konsen dari program pemerintah bukan hanya pemkab tetapi pemprov maupun pusat.

“Untuk pemenuhan infrastruktur pendukung listrik masuk desa ini perlu keroyokan ,”ujarnya.

Sehingga jumlah desa tersebut juga menjadi target pihak PLN ,di tahun 2019 karena ini menjadi target program kerja kabinet

“PLN sendiri sudah memprogramkan hal itu hanya saja untuk mewujudkan tergantung pada pemerintahnya mampu membiayai atau tidak,”pungkasnya.

(Sus)

Sumber: delikkalbar.com

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *