banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Soal Vaksin, Ma’ruf Amin: Dalam Keadaan Tidak Normal, Keselamatan No 1

Wakil Presiden Ma'ruf Amin (Dok. KIP Setwapres)
banner 120x600

triggernetmedia.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin memastikan bahwa vaksin yang akan disuntikkan pada jutaan masyarakat Indonesia sudah melalui beberapa tahap uji klinis.

Kata Ma’ruf, keberadaan vaksin bahkan sejalan dengan ajaran syariat Islam dan hadis-hadis nabi Muhammad SAW.

Hal tersebut kata Ma’ruf menjadi salah satu tujuan yang disyariatkan ajaran Islam, yang disebut maqashid asy-syariah yang memuat 5 hal yakni menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga harta, menjaga keturunan dan menjaga akal.

“Dari 5 ini, dalam kondisi yang normal, menjaga agama itu nomor satu. Nomor dua menjaga jiwa atau hifdzun nafs.

Baca Juga:Mengapa Indonesia Beli Vaksin COVID-19 yang Belum Terbukti Manjur?

Namun kata Ma’ruf jika dalam keadaan tidak normal, keselamatan jiwa merupakan nomor satu dalam syariat Islam.

“Tapi dalam keadaan yang tidak normal seperti masalah pandemi, menjaga keselamatan jiwa menurut syariat itu nomor satu. Karena menjaga jiwa tidak ada alternatifnya, tidak bisa digantikan yang lainnya. Maka harus diutamakan,” ucap dia.

Tak hanya itu, Ketua MUI non akif itu menyebut pengadaan vaksin oleh pemerintah merupakan bentuk upaya ikhtiar untuk mencegah terjadinya suatu penyakit.

Program imunisasi atau vaksinasi menurut Ma’ruf bagian dari upaya pengobatan

“Berobat itu ada dua macam, ada yang kuratif dan preventif. Kalau kuratif sudah terjadi diobati. Lalu preventif itu sebelum terjadi,” kata Ma’aruf.

Baca Juga:Tetap Terapkan Protokol Kesehatan, Dokter: Belum Ada Vaksin yang Efektif

Ma’ruf menuturkan imunisasi atau vaksinasi termasuk dalam upaya preventif atau pencegahan.

Kata Ma’ruf, ada dalil umum dalam agama Islam yang meminta umat Islam mempersiapkan 5 hal sebelum datang 5 hal.

Pertama yakni umat Islam harus bersiap pada masa mudanya sebelum melasa tua.

Kedua, persiapkan masa sehat sebelum sakit, ketiga, persiapkan masa kaya sebelum miskin. Keempat, persiapkan masa luang sebelum sibuk dan kelima, persiapkan masa hidup sebelum mati.

“Nah ini kan preventif, ada perintah agama supaya kita menjaga kesehatan. Jadi masa sehat harus kita persiapkan mencegah terjadinya sakit. Jadi itu dalil imunisasi,” ucap Ma’aruf.

Baca Juga:Mengapa Indonesia Beli Vaksin COVID-19 yang Belum Terbukti Manjur?

Tak hanya itu, Ma’ruf menyebut saat ini untuk pengadaan vaksin, Pemerintah sudah menerbitkan Keputusan Presiden No. 18 Tahun 2020 tentang Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin.

Tim tersebut diharapkan melakukan penyiapan, pendayagunaan, peningkatan kapasitas serta kemampuan nasional dalam mengembangkan vaksin.

“Sebagai pelaksananya dipimpin Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman bekerjasama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset dan Teknologi. Tugasnya mengembangkan vaksin Merah Putih,” kata Ma’ruf.

Ma’ruf juga meminta masyarakat memberi dukungan kepada pemerintah. Dukungannya untuk semua tahapan persiapan hingga pelaksaanaan vaksinasinya. Ia berharap masyarakat  tidak terpengaruh berita-berita bohong yang disebarkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

“Masyarakat bisa mengikuti informasi-informasi melalui keterangan resmi yang disampaikan pemerintah. Jangan percaya informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya,” katanya.

Baca Juga:Tetap Terapkan Protokol Kesehatan, Dokter: Belum Ada Vaksin yang Efektif

Sumber : Suara.com

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *